Tujuh Langkah Cegah Takut Ketinggian Saat Kenalkan Aktivitas Panjat Gunung pada Anak
Ini tujuh langkah kenalkan aktivitas panjat gunung pada anak-anak sekaligus menjauhkannya dari takut ketinggian.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin tidak banyak orangtua yang memiliki inisiatif untuk mengajak serta anak-anaknya mendaki. Berbagai alasan banyak dilontarkan para orangtua.
Padahal, banyak manfaat yang didapat dari mengajak anak mendaki.
Di antaranya melatih kemandirian dan makin mencintai alam. Bagi orangtua yang berencana untuk mengajak putra-putrinya mendaki berikut tipsnya.
1. Mulai dari usia dini
Jeff Alt, penulis buku Get Your Kids Hiking: How to Start Them Young and Keep It Fun, menyarankan agar membawa anak untuk melakukan kegiatan di luar rumah sedini mungkin.
Tidak perlu pergi terlalu jauh atau menjadi backpacker. Kita cukup menggendongnya dan memperkenalkan anak pada pepohonan, membiarkan mereka menggali lubang semut misalnya, yang tentu saja tetap dalam pengawasan kita.
Penelitian membuktikan bahwa menghabiskan waktu di ruang hijau terbuka dapat mengurangi stress dan untuk anak yang dibiasakan untuk berkawan dengan alam sedari kecil, mereka akan lebih mudah bersosialisasi.
2. Tidak usah terburu-buru
Meskipun kita adalah seorang pecinta alam atau pendaki handal, jangan pernah paksakan anak untuk mencapai puncak.
Memaksakan anak hanya akan menciptakan kesan pendakian yang buruk pada anak. Menurut Alt, untuk usia balita mereka hanya mampu menyelesaikan sekitar 45 meter.
Tugas para orangtua ketika mengajak anak mendaki adalah memberikan arahan, membiarkan mereka mengenal hal-hal baru, dan terus menyemangati mereka.
Sekali lagi dengan catatan tidak ada pemaksaan pada anak. Posisikan diri kita sebagai teman dan pelindung yang menyenangkan saat pendakian.
3. Libatkan anak-anak