Kemenpar Jalin Kerjasama dengan Emirates Airlines Datangkan Wisman ke Indonesia
Tidak sia-sia Menpar Arief Yahya hadir di Arabian Travel Market (ATM), event tahunan yang dihelat di Dubai International Exhibition and Convention Cen
Editor: Toni Bramantoro
Misi kedua soal marketing.
“ATM Dubai 2016 ini dijadikan momentum istimewa untuk mempromosikan Halal Tourism, Halal Destination, atau dalam istilah UEA disebut Family Friendly Tourism. Tahun 2015 Lombok memperoleh penghargaan sebagai World Best Halal Destination dan World Best Honeymoon. Ini kesempatan untuk memperkenalkan Lombok lebih agresif,” kata Arief, sampai-sampai music Sasando yang berasal dari sana juga ditampilkan di Paviliun Wonderful Indonesia.
Arief Yahya menyebut, selama ini halal destination itu identik dengan Malaysia. Bertahun-tahun Negeri Jiran itu seperti legenda, langganan juara setiap tahun di Abu Dhabi. Tapi tahun 2015 itu, tiga penghargaan halal itu diborong semua oleh Indoneaia.
Misi ketiga di ATM Dubai 2016 ini, lanjut Arief, adalah mempromosikan deregulasi soal Visa Free atau Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk 169 negara,
“Ini terobosan yang sangat kuat untuk memudahkan wisman membuat rencana berwisata ke Indonesia. Tidak perlu memikirkan Visa lagi. Cukup diperiksa passport-nya. Kemudahan inilah yang bisa menarik minat orang Timur Tengah untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Arief.
Deregulasi lain juga sudah dilakukan, terkait dengan wisata bahari. Yakni pencabutan asas Cabotage untuk kapal pesiar atau cruise yang merapat ke 5 pelabuhan Indonesia, Belawan Medan, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Jakarta, Benoa Bali dan Makassar, Sulsel.
“Di 5 pelabuhan itu, cruise bisa menaik-turunkan penumpang, yang selama ini tidak boleh,” kata dia, yang juga menjelaskan soal CAIT, di Yacht. Kalau selama ini perahu pesiar masuk ke perairan Indonesia harus izin sampai 3 minggu. Sekarang cukup satu jam, selesai.