Penggemar Snorkeling Harus Waspadai Enam Hewan Laut Membahayakan Ini
Penggemar snorkeling harus mewaspadai enam hewan laut membahayakan ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Ubur-ubur sudah lama dikenal sebagai hewan laut yang berbahaya. Hewan yang termasuk dalam kelas Scyphozoa ini memiliki tubuh berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada kulit bila tersentuh.
Jenis ubur-ubur yang paling berbahaya adalah dari kelompok Cubozoa. Sengatan tentakelnya bisa menimbulkan kematian.
5. Bulu seribu
Bulu seribu (Acanthaster planci) atau juga dikenal sebagai crown of thorns seastar merupakan salah satu bintang laut terbesar di dunia. Sesuai dengan namanya, bintang laut ini memiliki banyak duri beracun di sekujur permukaan tubuhnya.
Bentuk tubuh bulu seribu pada dasarnya sama dengan bintang laut lain, dengan piringan pusat dan lengan-lengan yang menyebar.
Mereka biasanya berwarna kalem seperti coklat muda, abu-abu atau hijau. Namun ada pula yang berwarna mencolok sebagai peringatan di beberapa bagian tubuh mereka.
Bulu seribu memang tidak memiliki mekanisme untuk menyuntikkan racun, namun duri-durinya yang mengandung saponin, jenis glikosida yang dapat menyebabkan iritasi pada kelenjar lendir dan menghancurkan butir darah.
Jika tertusuk, dapat menyebabkan rasa nyeri yang menyengat dan dapat bertahan selama beberapa jam, perdarahan terus-menerus karena efek hemolitik saponin, mual, dan pembengkakan jaringan yang dapat bertahan selama seminggu atau lebih.
Jika ada fragmen duri yang tertinggal di dalam jaringan kulit kita, harus dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya demi menghindari kondisi fatal.
6. Ular laut
Ular laut (Hydrophidae) merupakan anak suku dari suku ular berbisa Elapidae yang semuanya hidup di dalam laut. Bisa ular laut memiliki kekuatan 60 kali bisa ular kobra dan mengandung enzim perusak layaknya jenis ular Elapidae.
Ular ini memiliki mulut yang sangat kecil dibandingkan ular jenis lainnya, sehingga biasanya manusia tergigit di daerah ujung jari. Ular laut menjadi ancaman bagi para penyelam karena racunnya sangat kuat.
Pada beberapa kasus, penyelam yang tergigit ular laut mengalami kegagalan fungsi jantung dan meninggal sebelum sempat mencapai permukaan air. (National Geographic Indonesia/Lutfi Fauziah)