Di Kedai Kopi Kami, Pengunjung yang Berani Terima Tantangan Akan Dapatkan Diskon
"Kopi Kami tidak untuk tempat nongkrong," ujar Pemilik Kopi Kami, Agustiana Marendra kepada Tribun Bali
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Bagi coffee lovers di Bali mungkin nama Kopi Kami tidak asing lagi.
Kafe yang berada di Jalan Pulau Nias No 2 Sanglah, Denpasar, Bali ini beroperasi mulai Juni 2015 dan hanya buka delapan jam dari pukul 11.00 sampai 19.00.
Cold brew. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Kafe berkapasitas 12 orang ini memiliki konsep gubug kopi.
Pengunjung yang datang memesan kopi, langsung pulang.
"Kopi Kami tidak untuk tempat nongkrong," ujar Pemilik Kopi Kami, Agustiana Marendra kepada Tribun Bali, belum lama ini.
Kopi Kami mengutamakan kopi Indonesia, memilih Treasure Coffee Calico Jack sebagai house blend yang digunakan.
Kopi ini memiliki karakter yang fruity dan after taste-nya ke sweet chocolate.
Untuk house blend tersebut, penyajian menggunakan coffee machine dengan berbagai pilihan.
Seperti cappuccino, latte, espresso, americano, dan lain-lain.
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Kopi Kami memiliki keunggulan dari coffee latte-nya.
“Yang spesial di Kopi Kami adalah latte-nya cukup baik. Memiliki rasa yang unik kemudian after taste-nya cukup panjang. Jadi latte atau cappuccino yang kita miliki, punya standar yang baik,” tambah Rendra sapaan akrab Agustiana Marendra.
Selain itu, ada juga kopi single origin dari lima daerah, yakni Kintamani, Aceh Gayo, Blue Raung, Toraja dan Flores.
Untuk single origin tersebut terdapat berbagai pilihan metode penyajian manual brew.