Mengenal Sejarah Pasar Klewer, Simbol Kota Solo yang Berdiri Sejak Penjajahan Jepang
Dulu, pasar ini bernama Pasar Slompretan yang diambil dari bahasa jawa “Slompret” yang artinya Terompet.
Editor: Malvyandie Haryadi
Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo yangmeresmikan pasar Klewer sementara tersebut.
Terdapat 3000 lebih pedagang di Pasar Klewer yang terdiri dari 2211 perdagangan yang memiliki stan dan 765 pedagang oprokan.
Pedagang oprokan merupakan istilah bagi pedagang yang tidak memiliki stan.
Selain kedua jenis pedagang tersebut terdapat pedagang mobil yang baru-baru ini membuka lapak di Pasar Klewer.
Penjual ini membawa mobil dan menawarkan dagangannya sebelum pembeli memasuki pasar.
Berbagai macam penjual ada di Pasar Klewer disesuaikan dengan jenis dagangannya antara lain penjual batik, ada konveksi, makanan oleh-oleh, dan stan kuliner.
Sugianto, Staff Pasar Klewer mengatakan bahwa selalu ada peningkatan sifnifikan setiap libur panjang bahkan hampir 100%.
“Ada peningkatan yang sifnifikan saat liburan, wisatawan dari luar daerah seperti dari Jawa Timur kan banyak,” ujarnya.
“90 persen kenaikan pengunjung saat libur panjang” ujarnya.
Pasar Klewer juga menjadi tempat banyak para pedagang dari luar dan dalam kota untuk berbelanja baju untuk dijual kembali.
Transaksi jual-beli dalam jumlah besar dilakukan beberapa kali seminggu di pasar ini.
Pasar Klewer merupakan salah satu pasar tradisional yang merupakan pasar tekstil dengan omzet terbesar se Asia Tenggara.