Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Sejarah Pasar Klewer, Simbol Kota Solo yang Berdiri Sejak Penjajahan Jepang

Dulu, pasar ini bernama Pasar Slompretan yang diambil dari bahasa jawa “Slompret” yang artinya Terompet.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mengenal Sejarah Pasar Klewer, Simbol Kota Solo yang Berdiri Sejak Penjajahan Jepang
Tribunsolo/Eka Fitriani
Pintu masuk pasar sementara pasar Klewer di Alun-Alun Utara, Solo, Rabu (11/5/2016). 

Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo yangmeresmikan pasar Klewer sementara tersebut.

Terdapat 3000 lebih pedagang di Pasar Klewer yang terdiri dari 2211 perdagangan yang memiliki stan dan 765 pedagang oprokan.

Pedagang oprokan merupakan istilah bagi pedagang yang tidak memiliki stan.

Selain kedua jenis pedagang tersebut terdapat pedagang mobil yang baru-baru ini membuka lapak di Pasar Klewer.

Penjual ini membawa mobil dan menawarkan dagangannya sebelum pembeli memasuki pasar.

Berbagai macam penjual ada di Pasar Klewer disesuaikan dengan jenis dagangannya antara lain penjual batik, ada konveksi, makanan oleh-oleh, dan stan kuliner.

Sugianto, Staff Pasar Klewer mengatakan bahwa selalu ada peningkatan sifnifikan setiap libur panjang bahkan hampir 100%.

Berita Rekomendasi

“Ada peningkatan yang sifnifikan saat liburan, wisatawan dari luar daerah seperti dari Jawa Timur kan banyak,” ujarnya.

“90 persen kenaikan pengunjung saat libur panjang” ujarnya.

Pasar Klewer juga menjadi tempat banyak para pedagang dari luar dan dalam kota untuk berbelanja baju untuk dijual kembali.

Transaksi jual-beli dalam jumlah besar dilakukan beberapa kali seminggu di pasar ini.

Pasar Klewer merupakan salah satu pasar tradisional yang merupakan pasar tekstil dengan omzet terbesar se Asia Tenggara.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas