Bermalam di "Rumah Belanda" yang Terkenal Angker di Kaki Gunung Raung, Ini Kisahnya
Di sini 'aroma' bangunan Belanda masih tercium kuat, dan konon, rumah ini ada 'penunggu'nya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Pesanggrahan Sumberwringin, begitu nama rumah yang jadi base camp pendakian Gunung Raung di Jawa Timur.
'Aroma' bangunan Belanda masih tercium kuat, dan konon, rumah ini ada 'penunggu'nya.
Mobil Nissan All New Navara dan All New X-Trail melaju masuk ke pekarangan. Untuk sebuah halaman rumah, pekarangan ini terbilang besar.
Ada taman untuk duduk-duduk lengkap dengan bangku semen, serta lapangan kecil yang tampak terbengkalai.
Menghadap halaman tersebut, terdapat rumah yang didominasi warna hijau.
Arsitektur Belanda masih kental terlihat.
Tim ekspedisi "Jelajah Tanpa Batas" sedang mengantar Willem Sigar Tasiam, atlet maraton gunung solo berusia 58 tahun, mendaki Gunung Raung.
Rumah ini merupakan base camp para pendaki gunung tertinggi kedua di Jawa Timur tersebut.
Pesanggarahan Sumberwringin terletak di Desa Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Willem sendiri sudah 'langganan' menginap di sini. Sebelum masuk dalam bangunan, pria itu mewanti-wanti.
"Kalau malam di tengah suka ada suara pesta lho," katanya kepadaKompasTravel, Kamis (5/5/2016) lalu. Sedikit tertawa, mungkin setengah bercanda.
Bangunan itu secara umum terbagi menjadi tiga area.
Pertama adalah area belakang, dengan deretan kamar yang digunakan untuk tempat tinggal penjaga rumah dan keluarganya.
Ada dua kamar mandi umum beserta satu kamar cuci baju, satu ruang dapur, serta dua kolam ikan besar.