Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Anda di Solo dan kangen dengan suasana Bali?

Angkringan di Solo ini bisa anda coba.

Tribunsolo.com/Chrysnha Pradipha

Omahe Whawin adalah angkringan dengan konsep bangunan 50% Bali dan 50% Jawa.

Ornamen-ornamen Bali terlihat melalui patung, lukisan, an pernak-pernik khas Bali seperti kain kotak-kotak berwarna hitam putih.

Selain itu, sentuhan Jawa juga tampak melalui bangunan-bangunan joglo, gazebo, dan hiasan-hiasan patung Jawa yang seiring dengan ornamen Bali.

Whawin Laura, pemilik Omahe Whawin, menjelaskan, ide membuat tempat ini menjadi angkringan kental budaya Jawa dan Bali bermula dari barang koleksi dan teman yang sering bermain ke rumah.

"Barang koleksi yang bernuansa Jawa dan Bali banyak dan teman banyak yang sering main ke rumah hingga malam, lalu terpikir ide untuk membuat angkringan berkonsep Jawa dan Bali," terang Whawin kepada TribunSolo.com, Senin (16/5/2016) sore.

Angkringan ini menyajikan berbagai menu, antara lain: spesial mangut, spesial nasi bakar, spesial lontomg segran, sayuran, dan masih banyak lagi.

Aneka minuman juga dapat dinikmati di tempat ini, seperti: wedang lower, wedang uwuh, es omahe whawin, dan sebagainya.

Harga makanan dan minuman mulai dari Rp 3.500.

Omahe Whawin memilkiki 14 karyawan,pembeli tidak perlu takut menunggu lama hidangan disajikan.

Angkringan yang sudah empat bulan berdiri ini berlalamat di Jalan Kelud Selatan No 42 rRT02 RW13 Nayu Utara, Kadiporo, Banjarsari, Surakarta.

Dari SMA N 5 Surakarta ke utara, perempatan ke utara, ada patung Soekarno dan banteng ke barat sekitar 100 meter, Omahe Whawin ada di utara Jalan Kelud Selatan.