Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sate Ajo Ramon Tetap Melegenda di Jakarta, Meski Sang Pelopor Sudah Tiada

Asap semakin malam semakin mengepul, dari tusukan daging-daging kemerahan berbalut bumbu khas Padang Pariaman.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sate Ajo Ramon Tetap Melegenda di Jakarta, Meski Sang Pelopor Sudah Tiada
KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia
Penampilan sate padang Ajo Ramon yang merupakan khas Padang Pariaman, dengan bumbu yang lebih coklat keruh kemerahan, karena bumbu dan rempahnya yang berbeda dari sate Padang Bukit Tinggi, dan lainnya. 

Tak sabar ketika dilahap setusuk sate lidah tidak ada kerasnya sama sekali, kenyal dan bumbunya begitu terasa. 

Daging dan ususnya ternyata tak kalah nikmat, daging memang lebih berserat dibanding lidah, namun potongannya yang pas tidak kecil dan tidak besar akan membuat Anda terus ingin melahapnya.

Jangan takut kekurangan bumbu, sate di sini terkenal “tidak pelit bumbu” apalagi jika Anda memesan dengan bumbu yang banyak, bersiap-siap luber di piring.

Menurut anak ketiga Ramon, pewaris kedai pusat tersebut, dagingnya terasa begitu pas hanya menggunakan model memasak sate Padang warisan keluarganya, seperti bumbu racikan dan proses tahapan memasaknya.

Daging, lidah, dan usus yang dusah bersih direbus menggunakan bumbu hingga matang, kemudian ditiriskan sembari dibumbui kembali, baru dibakar saat dipesan pembeli dan dilumuri bumbu kuah andalannya.

Untuk mendapatkannya Anda bisa berkunjung ke pusatnya persis di pelataran Pasar Santa, Jalan Cipaku 1, Kebayoran Lama.

Selain itu cabang Ajo Ramon yang masih dikelola oleh keluarga besarnya tersebar di pusat kuliner Blok S, Pasar Raya Blok M, Cikajang nomor 72, Mall Artha Gading, Mall Kelapa Gading, hingga di Summarecon Bekasi.

Berita Rekomendasi

Khusus di Pasar Santa buka mulai pukul 16.00 hingga 24.00 WIB.

Selain itu buka mulai pukul 12.00 siang dan ada juga yang mengikuti jam operasional mal.

Untuk satu porsi sate Padang seharga Rp 25.000, berisi ketupat dan 10 tusuk sate.


KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia - Pengunjung kedai sate padang Ajo Ramon di kawasan Pasar Santa, Jakarta yang mulai ramai sesaat matahari terbenam. 

Perjuangan Ramon 

“Dulu bapak pernah cerita, mulai bujang kenal dengan usaha sate padang. Pas sekolah di Padang ikut paman bantu-bantu berjualan,” ujar Supriadi kepada KompasTravel.

Setelah itu, lanjut Supriadi, paman lainnya yang melihat pekerjaannya mengajaknya merantau ke Jakarta untuk membuka sate khas Pariaman pertama keluarga tersebut.

Sang ayah pun ikut ke Jakarta.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas