Pulang Berlibur dari Karibia, Para Turis "Diteror" Tarantula yang Muncul Tiba-tiba di Kabin Pesawat
Pada penerbangan Air Transat dari Punta Cana, Republik Dominika, itu, para penumpang menjerit dan meloncat dari kursi ketika melihat dua tarantula.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Ada banyak hal yang membuat wisatawan kangen untuk kembali ke Karibia.
Sinar mataharinya yang terik, minuman tropisnya yang menyegarkan, dan lain sebagainya, tapi bukan tarantulanya.
Masalahnya, belum lama ini ada dua tarantula yang 'nebeng' turis dalam penerbangan dari Karibia ke Montreal, Kanada, pada 18 April lalu.
Pada penerbangan Air Transat dari Punta Cana, Republik Dominika, itu, para penumpang menjerit dan meloncat dari kursi ketika melihat dua tarantula.
Kabin Air Transat. (net)
Memiliki panjang sekitar 4-8 inci, kedua tarantula itu, seperti dilaporkan CBC News, merangkak di sekitar kabin.
“Penumpang yang melihat tarantula itu, pasti terkejut, tapi menurut laporan penerbangan, mereka akhirnya bereaksi lebih tenang,” ujar juru bicara Air Transat kepada Mashable.
Julie Roberts, wakil presiden serikat pramugari maskapai, mengatakan kepada CBC News bahwa para pramugrari telah berusaha menenangkan para penumpang dan mengatakan kepada mereka untuk menutup kaki-kaki mereka.
Sempat ada satu penumpang yang mengaku digerayani salah satu tarantula itu, tapi segera diatasi dengan sigap.
Tak lama kemudian, satu dari dua tarantula itu berhasil ditangkap oleh seorang penumpang.
Sementara yang lainnya tetap berkeliaran di kabin dan baru bisa diatasi tak lama setelah pesawat mendarat di Montreal.
Menurut seorang entomolog dari Univesite de Montreal, tidak mungkin dua tarantula itu masuk sendiri ke kabin pesawat.
“Pasar tarantula sangat menggiurkan, saya mengira ada salah satu penumpang yang membawanya ke bagasi secara sembunyi-sembunyi,” ujarnya kepada CBC News.
Dari ciri-ciri fisiknya, tarantula ini masuk dalam jenis Haitian Brown Tarantula, yang merupakan endemik di Republik Dominika.
Jika dijual satuan, harganya bisa berkisar sekitar AS$30 (sekitar Rp410 ribu) per ekor.
“Awak kabin kami dilatih untuk menjamin keselamatan penumpang setiap saa,” ujar Air Transat.
“Dalam kasus ini, yang masuk dalam kategori peristiwa tidak biasa, staf kami bereaksi dengan segera dan efesien.”