Jumlah Turis ke Candi Borobudur Kalah Banyak dengan Angkor Wat, Ternyata Ini Sebabnya
"Candi Borobudur juga tidak kalah bagus dengan Angkor Wat, tapi jumlah wisman yang datang ke Angkor Wat 10 kali lipat lebih banyak."
Editor: Malvyandie Haryadi
Branding yang dimaksud bukan hanya logo akan tetapi keseluruhan aktivitas untuk memperkenalkan sebuah produk kepada pasar.
"Branding tidak sekedar logo misalnya Wonderful Indonesia. Anda menulis kalau Candi Borobudur itu indah di sosial media itu juga branding," katanya.
Sejauh ini, Kementerian Pariwisata sudah melakukan branding hampir ke semua negara menggunakan berbagai media.
Namun ada lima pasar utama yang difokuskan yakni Australia, Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Destinasi multipel
Pitana berujar di samping lemahnya promosi, faktor dukungan insfrastruktur berupa kegiatan-kegiatan di luar Candi Borobudur juga dianggap masih kurang.
Sebuah obyek wisata, lanjutnya, tidak akan berkembang baik jika single destination tetapi juga harus multiple destination.
"Selama ini, kita cuma naik ke Candi Borobudur selama dua jam tapi setelah itu apa? Beda dengan di Bali, setelah kita ke Ubud kita akan menemukan banyak aktivitas wisata setelah lihat museum," katanya.
(Ika Fitriana/Kompas.com)