Bakso Pak Trisno, Kuliner Legendaris di Yogya, Sudah Ada Sejak 1972
Sebelum mangkal di tempat yang saat ini ditempati, Pak Trisno berjualan berkeliling dengan menggunakan pikulan dan kemudian menggunakan gerobak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Bakso, siapa yang tidak kenal dengan kuliner satu ini.
Menjadi salah satu panganan paling populer di Indonesia, bakso begitu mudah ditemukan hampir di semua wilayah Indonesia.
Bakso Pak Trisno. (Tribun Jogja/Hamim)
Di Yogyakarta pun akan dengan mudah menemukan penjaja bakso, mulai dari bakso keliling, kaki lima, hingga bakso sekelas rumah makan.
Dari sekian banyak penjual bakso di Kota Pelajar ini, bakso Pak Trisno adalah salah satu yang wajib dicoba.
Berada di Jalan Prof. Ki Amri Yahya, Gampingan, Wirobrajan, Daerah Istimewa Yogyakarta atau di depan Jogja National Museum (JNM) warung bakso ini berada di pinggir jalan dan hanya menggunakan gerobak, sebuah meja, dan beberapa kursi sebagai tempat berjualannya.
Meski hanya berada di tepi jalan, tetapi setiap harinya warung bakso ini selalu ramai oleh pembeli.
Adalah Trisno Sumarto, si pemilik warung dan telah berjualan bakso sejak tahun 1972.
"Dulu yang pertama berjualan bakso adalah kakak saya. Kemudian saya juga diajari jualan bakso," ujarnya memulai cerita.
Sebelum mangkal di tempat yang saat ini ditempati, Pak Trisno berjualan berkeliling dengan menggunakan pikulan dan kemudian menggunakan gerobak.
Lebih lanjut, saat pertama kali berjualan, semangkuk bakso harganya baru Rp.5.
Mampu bertahan berjualan bakso dari tahun 1972 membuktikan kualitas rasa dari bakso yang satu ini.
Seperti kebanyakan bakso yang ada di Yogyakarta, semangkuk bakso racikan Pak Trisno ini berisikan mi kuning, bihun, tahu, beberapa butir bakso, bakso goreng, daun sledri, bawang goreng, dan disiram kuah yang tampak bening.
Yang istimewa adalah kuahnya, walau tampak bening tetapi rasanya gurih dan sangat segar.