Misteri Piramida Terbalik di Museum Louvre Paris
Para penjaga di Museum Louvre pasti sudah bosan dengan pertanyaan ini, “Di mana letak La Pyramide Inversee alias piramida terbalik?.”
Penulis: Deny Budiman
Laporan Langsung Wartawan Tribun Deny Budiman di Perancis
TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Para penjaga di Museum Louvre pasti sudah bosan dengan pertanyaan ini, “Di mana letak La Pyramide Inversee alias piramida terbalik?.”
Saya melihat beberapa pengunjung silih berganti menanyakan hal tersebut, dan si penjaga, pria tinggi besar berkulit hitam dalam seragam biru, akan menjawab secara refleks, “Keluar dari pintu masuk kemudian belok kiri!”
Popularitas piramida terbalik yang dibangun dibangun arsitek Pei dengan Pei Cobb Freed and Partners pada 1993 ini semakin melejit setelah penulis Dan Brown mengeluarkan novel fenomenalnya “Da Vinci Code”.
Dalam novel tersebut, keberadaan piramida dari kaca ini disebut-sebut sebagai kunci pembuka segala misteri. Di bagian akhir cerita, yang menjadi klimaksnya, dituliskan bahwa si tokoh utama, Robert Langdon berlutut hormat di depan piramida terbalik tersebut.
Di bawah piramida dari kaca itu ada piramida kecil dari tembok yang seolah jadi penyangga, padahal sama sekali tak bersentuhan. Di sanalah, dalam novel tersebut ditulis, bersemayam Maria Magdalena. Setelah novel tersebut dirilis pada Maret 2003, dilaporkan pengunjung ke area ini meningkat berkali-kali lipat.
Tapi jangan bayangkan suasa di piramida terbalik ini khusuk, dan sakral. Maklum saja, karya seni ini terletak di bagian luar dan diapit oleh oleh berbagai toko fashion yang merupakan bagian dari Carrousel du Louvre shopping mall.
Pengunjung yang baru keluar dari mall biasanya menyempatkan diri untuk selfie di piramida ini. Rata-rata posisi yang diambil adalah dengan menyelipkan telapak tangan di antara sela piramida kaca terbalik, dan piramida tembok , untuk menimbulkan kesan tangan mereka sedang memanggul piramida tersebut.