Bosan Buka Puasa di Pusat Kota? Rasakan Sensasi Ngabuburit di Puncak Gunung Purba Nglanggeran
Pernah mendaki hingga ke puncaknya? Jika belum, coba sempatkan dan nikmati panorama asyik dari puncaknya yang menjulang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Semilir angin yang sejuk membuat betah saat kita duduk-duduk atau tiduran di bongkahan batuan lava beku di puncak Gede.
Jika Anda sendiri saja, maka desau angin dan suara berkelebatnya bendera merah putih yang sudah robek-robek ujungnya yang terpancang di puncak tertinggi, bisa jadi teman.
Di saat seperti itu Anda bisa merenungkan betapa besar kuasa Sang Pencipta Semesta, betapa indahnya negeri Indonesia, betapa cantiknya Nglanggeran, dan tentu saja betapa eloknya bumi Gunungkidul.
Di mana letak kawasan geopark Nglanggeran? Lokasi ini sangat mudah dijangkau dari mana saja.
Dari Kota Yogya, jaraknya lebih kurang 20 kilometer di sebelah timur/tenggara.
Bisa ditempuh menggunakan sepeda, motor, mobil, dan bus ukuran sedang pun leluasa masuk.
Paling enak rutenya dari pusat Kota Yogya mengarah ke Jalan Yogya-Wonosari.
Di pertigaan Patuk setelah tanjakan Bukit Hargodumilah (Bukit Bintang), belok kiri menuju Desa Ngoro-oro, dan kita kemudian sampai ke kaki gunung purba Nglanggeran.
Atau rute kedua Patuk lurus ke arah Wonosari.
Sebelum jembatan Kali Pentung belok kiri melewat jalur dan jembatan lama.
Belok kiri dan setelah kira-kira satu kilometer ada pertigaan dan petunjuk belok kiri ke Nglanggeran.
Pintu masuk kawasan wisata alam ini berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk.
Kawasannya sudah ditata cukup rapi oleh warga yang tergabung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran, dibantu Pemkab Gunungkidul.
Tiket masuknya Rp 7.000 per orang.