Magis, dan Penonton Pun Seakan Terhipnotis Saat Saksikan Tari Kecak di Pura Uluwatu
Tempat terbaik untuk menonton kecak adalah Pura Luhur Uluwatu yang terletak di Desa Adat Pecatu, Kabupaten Badung.
Editor: Malvyandie Haryadi
Adegan demi adegan berlangsung cepat. Salah satu momen paling magis adalah ketika Hanoman dikelilingi sabut kelapa yang dibakar.
Panglima kera itu berhasil keluar dari "lingkaran api" yang semakin lama semakin menjadi-jadi. Langit sudah berganti gelap, suasana semakin mencekam.
Menjelang akhir acara, tanpa disangka-sangka, Rahwana menghambur ke tengah arena dan mengajak ngobrol para pengunjung.
Celotehan Rahwana menuai gelak tawa dari para pengunjung, terutama warga asing. Seusai panjang lebar dalam bahasa Bali, dia bertanya kepada penonton, "Do you understand (Anda mengerti)?"
Disambut dengan teriakan pasti, "Noooo (Tidak)!"
"If you don't understand, then I hope you understand (Jika Anda tidak mengerti, saya harap Anda mengerti)," kata Rahwana, disusul gelak tawa dan tepukan tangan gerombolan turis Australia di deretan bangku sebelah kanan.
Meski kecak adalah tarian sakral, pertunjukan ini tidak membosankan karena unsur humor yang disisipkan di akhir acara.
Seusai pertunjukan, para penonton pun bertepuk tangan puas. Banyak pula yang mendatangi Hanoman untuk bersalaman atau sekadar selfie.
Harga tiket pertunjukan tari kecak adalah Rp 100.000 per orang. Meski diadakan setiap hari, tiket biasanya sudah habis menjelang sore.
Pastikan Anda stand by di lokasi mulai siang hari agar tak kehabisan tiket.
Kompas.com/ Sri Anindiati Nursastri