Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Lokasi Wisata Saksi Pertemuan Rangga dan Cinta Ini Wajib Dikunjungi Saat Liburan

Berikut ini adalah lima lokasi syuting AADC 2 yang wajib anda kunjungi dari belasan lokasi yang ada.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Lima Lokasi Wisata Saksi Pertemuan Rangga dan Cinta Ini Wajib Dikunjungi Saat Liburan
youtube

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2 menjadi salah satu film paling fenomenal di tahun 2016 ini dengan jumlah penonton mencapai 3,6 juta.

Film ini menjadikan Yogyakarta sebagai lokasi utama dipertemukannya kembali Cinta dan Rangga setelah terpisah 14 tahun.

Banyak tempat-tempat menarik di Yogayakrta yang dijadikan lokasi syuting film garapan Riri Reza tersebut.

Dan beberapa lokasi tersebut kini menjadi destinasi utama wisatawan jika berkunjung ke Yogyakarta.

Berikut ini adalah lima lokasi syuting AADC 2 yang wajib anda kunjungi dari belasan lokasi yang ada.

1. Sellie Coffee

BERITA TERKAIT

Kedai kopi yang berada di Jalan Gerilya Nomor 822 atau lebih dikenal dengan Jalan Prawirotaman II, Yogyakarta tersebut adalah lokasi adegan paling ikonik di film AADC 2.

Di Sillie Coffee inilah Cinta mengucapkan "Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu jahat". Kedai kopi ini bukanlah coffee shop modern nan mewah, melainkan kedai kopi sederhana yang sekaligus menjadi geleri seni.

Maka jangan heran, ketika masuk ke tempat ini anda akan banyak menemukan kerya seni seperti lukisan yang menghiasi dinding bangunan.

Sebagai kedai kopi, Sellie Coffee menyediakan ragam kopi Nusantara dan setidaknya terdapat 30 jenis kopi.

Beberapa Kopi favorit pengunjung adalah kopi yang berasal dari Gayo, Toraja, Papua, dan Flores, termasuk kopi dari lereng Merapi dan kopi dari Menoreh. Kopi-kopi tersebut disajikan menggunakan metode manual brewing, tidak menggunakan mesin.

Selain kopi ada juga beragam minuman tradisional lainnya, seperti wedang uwuh, purwaceng, jahe susu, dan beberapa minuman lainnya. Sedang untuk makanan, terdapat singkong goreng, hingga makanan berat semacam rawon dan nasi goreng. Setiap harinya kedai ini buka dari jam 13.00 hingga 24.00.

2. Rumah Doa Bukit Rhema

Sebagian besar orang mengenal Rumah Doa Bukit Rhema sebagi gereja ayam.

Hal tersebut tidak lain karena bangunan yang berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah tersebut menyerupai ayam.

Bangunan yang mulai dibangun oleh seroang yang berasala dari Lampung bernama Daniel Alamsjah pada tahun 1991 tersebut belumlah sempat selesai.

Saat ini kondisi bangunan dibiarkan tidak terawat. Dinding-dinding bangunan yang sebagian di cat dan sebagian lainya tidak tersebut dibiarkan mengelupas. Beberapa coretan di dinding dari orang yang tidak bertanggung jawab semakin mengotori bangunan tersebut.

Karena bangunannya yang unik dan berada di lokasi yang cukup indah, tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Menjulang tinggi di tengah hijaunya perbukitan di wilayah Magelang, dengan latar belakang candi Borobudur menjadi daya tarik utamanya.

Di dalam bangunan gereja ayam terdapat beberapa ruangan dengan sebuah aula besar berada di tengah bangunan. Selain itu terdapat ruangan enam lantai yang ada di bagian kepalanya, dan pengunjung bisa ke puncak bangunan yang berada di bagian kepala tersebut.

Di bagian kepala ini lah lokasi favorit pengunjung untuk foto-foto dengan latar hijaunya perbukitan dan candi Borobudur. Karena keindahan pemandangannya, film AADC 2 juga memasukan adegan Rangga dan Cinta saat berduan di spot andalan ini.

3. Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko adalah salah satu candi terindah yang ada di daerah Istimewa Yogyakarta. Maka tak heran Riri Reza dan Mira Lesamana menjadikan candi ini sebagai salah satu lokasi syuting film AADC 2.

Komplek candi ini terletak 196 meter di atas permukaan laut dengan luas area lebih kurang 250 hektare, terbagi empat situs besar. Bagian tengah terdiri gapura utama, alun-alun, Candi Pembakaran, kolam raksasa, sumur suci, batu berumpak, dan Paseban.

Ada yang khas di komplek situs ini, terutama di gapuranya. Ada dua pintu gerbang­ yang terletak berdekatan atas bawah. Gapura pertama berpintu tiga, sedangkan gapura kedua lima pintu.

Pda gapura pertama ada tulisan 'Panabwar­a', yang menurut prasasti Wanua Tengah I­II, dituliskan Rakai Panabwara, keturunan Rakai Panangkaran, yang mengambil alih komplek ini sesudah penguasa sebelumnya lengser.

Karena berada di ketinggian saat menghadap ke barat, pengunjung bisa memandang lepas dataran rendah Yogyakarta. Nun jauh di ujung ada sebagian perbukitan Menoreh di Kulonprogo.

Di sebelah utara, juga terbentang dataran yang menanjak dengan titik pusat puncak Merapi (2.930 mdpl). View ke utara ini­ juga bisa melihat secara langsung komplek Candi Prambanan dan Candi Sewu di sebelah utaranya.

Waktu paling baik menikmati Candi Ratu Boko adalah pada sore hari. Karena dari sana anda bisa menyaksikan keindahan matahari tenggelam.

4. Klinik Kopi

Klinik Kopi bukanlah sekedar tempat bagi anda menikmati kopi. Oleh pemiliknya yang Firmansyah atau yang lebih dikenal dengan nama Pepeng, pengunjung akan diajak menikmati dengan cara yang benar.

Selain itu setiap pengunjung Klinik Kopi juga akan diceritakan daerah asal kopi yang mereka nikmati dan bagaimana pemrosesannya.

Tempat ngopi yang Jl. Kaliurang Km7.5, Sleman, Yogyakarta (Gg. Madukoro – Sebelah utara Gardu PLN) juga hanya menyajikan kopi sebagai sajiannya.

Takengon, Bajawa, Baliem, Kintamani, Ciwidey, Sunda Jahe, Nagari Lasi, Blue Batak, Lencoh Merapi, Java Tobacco, Papua, adalah beberapa jenis kopi Arabica yang tersedia di Klinik Kopi dan semuanya disajikan dengan proses penyeduhan manual/ manual brewing.

Semua kopi tersebut Pepeng cari sendiri langsung dari petaninya. Sederet keunikan yang dimiliki Klinik Kopi inilah yang membuatnya menjadi lokasi syuting AADC 2.

5. Sate Klathak Pak Bari

"Setelah untuk syuting AADC 2 dalam sehari saya bisa menghabiskan 7 hingga 10 ekor kambing, jika sebelumnya hanya 2 hingga 3 ekor kambing," ujar Pak Bari pemilik warung sate klathak ketika ditanya dampak yang dirasakan setelah syuting AADC 2 di warung makannya.

Sate Klathak sendiri adalah sate daging kambing khas daerah Bantul, tepatnya di daerah Jejeran. Di wilayah ini cukup banyak penjual sate klathak, dan salah satu yang paleng terkenal dan menjadi pelopr adalah milik Pak Bari.

Warung makan sederhana milik Pak Bari ini berada di dalam Pasar Jejeran, Desa Wonokromo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Yang membuat sate ini berbeda dari kebanyakan sate adalah tusukannya. Alih-alih menggunakan bambu, sate ini menggunakan jeruji roda sepeda sebagai tusukan sate.

Sebelum dikenal dengan nama sate klathak, sate jenis ini dikenal dengan nama sate uyah. Hal tersebut karena sate ini hanya dibumbui menggunakan garam (uyah) sehingga menambah keunikan sate klathak.

Seporsi sate klathak berisikan dua tusuk sate, dan disajikan bersama dengan kuah gulai. Warung Pak Bari ini setiap harinya buka dari jam 19.00 hingga 02.00 dinihari. Di film AADC 2 warung milik Pak Bari ini menjadi salah satu lokasi dimana Rangga dan Cinta berduan melepas rindu setelah 14 tahun terpisah.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas