Yadnya Kasada Bromo Daya Tarik Gunung Bromo
Gunung Bromo akan heboh di bulan Juli 2016 ini karena bakal jalani salah satu ritual adat
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Gunung Bromo akan heboh di bulan Juli 2016 ini. Persisnya, 20-21 Juli, ketika gunung eksotik yang berada di Malang, Jawa Timur itu bakal menjalani salah satu ritual adat yang sudah lama turun-temurun, bernama Yadnya Kasada Bromo atau Kasodo.
”Ritual ini menarik dan akan digelar setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. Itu bertepatan dengan tanggal 20 Juli. Kami bersama para pengusaha hotel, tentu juga panitia, sudah siap menyambut even tersebut. Ini bisa menjadi atraksi budaya yang menarik,” ujar Sesepuh Bromo, Digdayo Djamaluddin yang juga Ketua Badan Pengurus Cabang Persatuan Hotel dan Restoran (BPC PHRI) Bromo, Jawa Timur.
Menurutnya, Yadnya Kasada Bromo telah digelar sejak zaman Kerajaan Majapahit. Gunung Bromo sendiri dianggap sebagai tempat suci oleh suku Tengger. Upacara adat ini digelar di Pura Luhur Poten, tepat di kaki Gunung Bromo, pada tengah malam hingga dini hari.
”Unik, pemandangannya indah, ada iring-iringan ritual. Silakan menyaksikan sendiri, datang ke Bromo. Ini upacara boleh diikuti umum kok, tidak tertutup atau khusus,” kata pria yang selalu menggunakan baju khas daerah Jatim itu.
Digdayo menjelaskan, ritual itu bertujuan untuk mengangkat dukun atau tabib yang ada di setiap desa di sekitar Gunung Bromo.
Dalam upacara Yadnya Kasada Bromo ini suku Tengger akan melemparkan sesajen berupa sayuran, ayam, dan bahkan uang ke kawah gunung tersebut.
”Sebelum Yadnya Kasada Bromo dilangsungkan, calon dukun dan tabib akan menyiapkan beberapa sesaji untuk dipersembahkan dengan cara melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Persembahan sesajen ini dilakukan beberapa hari sebelum upacara,” katanya.
Bromo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS), Jawa Timur, adalah salah satu daerah tujuan wisata tersohor di dunia. Gunung ini memiliki keunikan panorama indah sekaligus mistis sehingga menyodorkan suasana berbeda dibandingkan gunung lainnya.
Di sini terbentang keindahan lanskap pegununangan dengan asap yang membumbung dari kawahnya dan di bawahnya ada lautan pasir luas menggelilinginya.
Foto panorama Gunung Bromo telah menghiasi banyak majalah wisata, koran, website wisata, post card, hingga brosur pariwisata. Pemandangan sunrise dan sunset di sini sungguh menakjubkan dan keindahannya tidak dapat ditemukan di belahan dunia lain.
Wisatawan dari berbagai negara datang ke Bromo untuk menikmati keindahan yang terpancar seakan tidak akan pernah ada habisnya.
Di sekitar Bromo hingga puncak gunungnya di Pananjakan tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar.
Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir sekira 5.250 hektar di ketinggian 2.392 m dpl.
Selain keindahan alamnya yang mengagumkan, ternyata Bromo memiliki daya tarik budaya, yaitu Yadnya Kasada tersebut.