Garuda Indonesia Harus Terus Berinovasi Perluas Jaringan kata Menpar
Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan berkelas international lagi.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan berkelas international lagi.
Maskapai penerbangan milik pemerintah itu untuk ketiga kalinya kembali dinobatkan sebagai World’s Best Cabin Crew dari Skytrax, sebuah lembaga independen pemeringkat penerbangan yang berkedudukan di London.
Penghargaan sebagai awak kabin terbaik dunia tersebut merupakan yang ketiga kalinya diterima oleh Garuda Indonesia sejak tahun 2014.
Penetapan Garuda Indonesia sebagai “The World’s Best Cabin Crew 2016” tersebut didasarkan pada penilaian melalui "Customer Satisfaction Survey" yang dilaksanakan oleh Skytrax secara global yang melibatkan lebih dari 18 juta penumpang.
Survei dilaksanakan terhadap lebih dari 245 perusahaan penerbangan internasional, dan diselenggarakan setiap tahunnya dengan mengukur 41 aspek utama terkait produk dan layanan yang diberikan oleh perusahaan penerbangan.
CEO Skytrax, Edward Plaisted, mengatakan, penghargaan “World’s Best Cabin Crew” ini merupakan salah satu predikat yang paling bergengsi dalam dunia penerbangan.
"Keberhasilan Garuda Indonesia dalam mempertahankan predikat ini selama tiga tahun berturut-turut merupakan suatu hal yang luar biasa. Garuda Indonesia telah membuktikan wujud konsistensi dalam memberikan kesempurnaan dalam pelayanan kepada seluruh penumpang,” tambah Edward dalam keterangan resminya.
Edward menganugerahkan sendiri penghargaan internasional tersebut kepada Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo, pada acara Skytrax World Airline Award yang bersamaan dengan ajang pameran kedirgantaraan Farnborough Air Show 2016 di Farnborough, Inggris, Selasa (12/7).
Ini semua berkat komitmen manajemen dan karyawan Garuda Indonesia untuk terus memberikan hal yang terbaik, kinerja Garuda Indonesia secara bertahap terus diakui di tingkat internasional.
Sekadar informasi, pada tahun 2012 dalam pameran kerdirgantaraan “Farnborough Airshow 2012” di London, Garuda terpilih sebagai “The World’s Best Regional Airline”.
Selanjutnya, pada pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2013 yang dilaksanakan Juni 2013, Garuda Indonesia meraih predikat “The World’s Best Economy Class” dari Skytrax, dan pada tahun 2014 lalu Garuda Indonesia juga meraih predikat “Maskapai Bintang Lima/5-Star Airline” dari Skytrax.
Pemberian penghargaan The World’s Best Cabin Crew dengan melihat kinerja terbaik para awak kabin di sebuah maskapai serta ketangguhan pelayanan dalam hal teknik, efisiensi, perhatian, dan lainnya.
Kinerja Garuda Indonesia secara bertahap terus mendapat pengakuan internasional. Pada tahun 2016 ini, Skytrax juga kembali menobatkan Garuda Indonesia sebagai Maskapai Bintang Lima untuk yang kedua kalinya.
Selain ketangguhan, kecakapan, dan ketangkasan, hal lainnya yang juga dinilai adalah karakteristik kelembutan dalam pelayanan, seperti antusiasme awak kabin, sikap, serta keramahan.
Di kategori ini, Garuda paling juara. Bukan itu saja, PT Garuda Indonesia juga sukses meraih prestasi keren. Yakni sebuah penghargaan Indonesia Green Company 2015 dari SWA Network. Ini penghargaan kali ketiga diterima Garuda Indonesia sejak tahun 2013.
M. Arif Wibowo mengatakan, perolehan kembali penghargaan sebagai World’s Best Cabin Crew ini merupakan kebanggaan yang sangat besar, dan dengan bangga Garuda Indonesia mempersembahkan prestasi ini kepada Bangsa dan Negara Indonesia dan tentunya juga meningkatkan pelayanan terhadap para wisatawan mancanegara yang akan menyambangi Indonesia.
“Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari komitmen yang berkelanjutan dan kerja keras dari karyawan-karyawati Garuda Indonesia,” kata Arif.
Untuk urusan melayani wisatawan, Garuda juga urusannya nomer wahid. Perusahaan penerbangan pelat merah itu konsisten mendukung pencapaian target pariwisata nasional untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) sampai lima tahun ke depan.
Arif mengatakan, dengan penghargaan itu setidaknya mampu memantik juga pengembangan pariwisata nasional yakni menarik hingga 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2020 dan sesuai dengan misinya sebagai maskapai penerbangan nasional yang mempromosikan Indonesia kepada dunia dengan segala prestasi.
“Staff kabin kami akan ikut terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata nasional dengan membuka akses dari dan menuju berbagai destinasi wisata pilihan di Indonesia, branding kami harus terus senantiasa melayani,” kata Arif Wibowo yang pernah jadi Dirut Citilink Indonesia itu.
Arif yang saat ini juga menjadi Ketua IMA Ikatan Marketing Indonesia itu menambahkan, salah satu bentuk dukungan perusahaan untuk mencapai target tersebut adalah dengan membuka layanan penerbangan langsung menuju Indonesia.
Terutama pasar Tiongkok yang sangat seksi. Ini sejalan dengan strategi marketing Wonderful Indonesia yang sedang dikebut Menteri Pariwisata Arief Yahya, untuk mengeksplorasi pasar gemuk di Tiongkok.
Garuda Indonesia meningkatkan kapasitas antara Tiongkok dan Indonesia melalui penerbangan carter ke kota-kota secondary di Tiongkok seperti Chengdu, ChongQing, Ningbo, Kunming, Jinan, Harbin, Xian, Shenyang dan Chengzhou ke Denpasar dan Manado mulai 2015.
“Upaya untuk memaksimalkan pasar ini tentunya akan semakin diperkuat seiring dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Indonesia dengan memberlakukan pembebasan visa, di internal kami, akan terus menjaga kualitas,” kata Arif.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas reputasi internasional The World's Best Cabin Crew 2016 oleh Skytrax untuk 5 Star Airline itu.
Mempertahankan prestasi selama 3 kali berturut-turut tak terkalahkan itu menunjukkan komitmen CEO-nya sangat tinggi, sehingga menjaga performance nya sangat serius.
"Sebagai National Flag Carrier, Garuda Indonesia harus terus berinovasi memperluas jaringan dan menjadi jembatan Nusantara dari berbagai penjuru dunia," kata Arief Yahya.
Flights ke China yang semakin banyak itu, menunjukkan spirit Indonesia Incorporated, semangat bersama dengan bendera Merah Putih. Pariwisata sedang mengarahkan "radar" ke Negeri Tirai Bambu itu.
Outbond touris China itu 120 juta tahun 2016. Itu adalah pasar potensial dan strategis bagi Indonesia.
"Kedekatan Indonesia China juga sangat bagus, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan peluang lebih banyak di sana.