Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalan-jalan di Monas Sambil Berburu Pokemon, Ini Panduannya

"Pokestop adalah tempat mengumpulkan berbagai benda yang kamu butuhkan untuk menangkap dan melatih pokemon," tutur Edna, Kamis (14/7/2016).

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jalan-jalan di Monas Sambil Berburu Pokemon, Ini Panduannya
Wall Street Journal/EUROPEAN PRESSPHOTO AGENCY/JULIAN SMITH
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Meski waktu menunjukkan pukul 20.30 WIB, kawasan Monumen Nasional (Monas) masih ramai seperti biasanya.

Masuk lewat gerbang IRTI di seberang Balai Kota, warga dan wisatawan langsung menuju kawasan kuliner Lenggang Jakarta.

Di pintu masuk, mereka asyik berfoto dengan seniman-seniman jalanan.

Ada yang berkostum tentara, ada pula yang berkostum hantu-hantu Indonesia, seperti pocong dan kuntilanak.

Lengkap dengan bedak putih supertebal, eye shadow hitam di lingkaran mata, serta "darah segar" yang mengalir dari pelipis.

Namun, kini ada yang berbeda dari pengunjung Monas. Beberapa dari mereka asyik memegang ponsel sambil berjalan kaki, bahkan sering kali berlari.

Orang-orang berkostum hantu diabaikan begitu saja. Bagi mereka, pokemon lebih berharga.

Berita Rekomendasi

Edna Tarigan (28) adalah salah satu warga Jakarta yang sengaja menyambangi Monas untuk "berburu" pokemon.

Aplikasi Pokemon Go dibukanya begitu masuk pelataran parkir gerbang IRTI. Kawasan kuliner Lenggang Jakarta adalah pokestop pertama.

"Pokestop adalah tempat mengumpulkan berbagai benda yang kamu butuhkan untuk menangkap dan melatih pokemon," tutur Edna kepadaKompasTravel, Kamis (14/7/2016).

Masuk ke lingkar dalam Monas, semakin banyak pokestop yang terlihat.

Berbagai jenis pokemon mulai menampakkan diri, yaitu Ryhorn, Duduo, Exeggcute, Caterpie, dan Horsea.

Edna asyik berjalan kaki sambil menangkap pokemon, sambil bertemu dua pokemon hunter lainnya.


KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRIKi-ka: Deisha Rena (26), Ariko Ahmad (26) dan Edna Tarigan (28) yang bermain Pokemon Go di kawasan Monumen Nasional (Monas). 
 

"Gue mau ke gym sebelah situ deh," tutur Ariko Ahmad (26).

Ajakannya dibalas anggukan kencang oleh Deisha Rena (26), teman Ariko yang juga sedang berburu pokemon.

Ariko menuturkan, ada duagym yang terletak di kawasan Monas. Satu gym di Tugu Monas, satugym lainnya di depan Tugu Monas sisi barat daya. Ketiga pokemon hunter itu bergantian melatih "peliharaan" mereka di gym yang tersedia.

"Gym itu tempat melatih pokemon. Gym bisa dimasuki oleh tiap traineryang minimal sudah mencapai level 5. Tiap gym ada trainer lainnya yang jadi lawan kita, ada gym leader-nya. Mereka punya pokemon juga yang bisa diadu sama pokemon kita," papar Edna yang dalam dua hari sudah mencapai level 8.

Tak lama kemudian, mereka bertiga langsung mengincar pokestopyang masih berada di sisi barat daya Tugu Monas.

Tak diduga,pokestop yang hanya berupa trotoar jalan itu penuh pokemon hunterlainnya.

Mereka asyik menangkap pokemon sambil mengobrol soalgym, pokeball, dan istilah-istilah lainnya yang digunakan dalam gameberbasis augmented reality tersebut.

Ada banyak pokestop yang tersebar di lingkar dalam Monas. Lenggang Jakarta dan Tugu Monas adalah dua di antaranya.

Ada pula Pot Garuda, Patung Moh Husni Thamrin, Patung Kuda, Patung Fotografer, Gerbang Masuk Tugu Monas, juga Menara Jam Monas.

"Serunya, banyak tempat yang kita belum tahu keberadaannya. Jadi bisa mengenal lebih jauh, bukan Tugu Monas-nya saja," tutur Deisha yang telah mencapai level 9.

Sejak ada Pokemon Go, Deisha dan Ariko senang menyambangi beberapa tempat wisata untuk berburu pokemon.

Menurut Ariko, Bundaran HI dan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan mempunyai banyak pokemon.

"Sejauh ini masih di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat," tambahnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas