Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Kangen Yogyakarta Membawa Nostalgia Era 1960-an, Pas untuk Pemburu Barang Antik

Pasar Kangen adalah event tahunan di Yogyakarta yang sengaja digelar untuk memberikan sensasi nostalgia kepada siapa yang mengunjunginya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pasar Kangen Yogyakarta Membawa Nostalgia Era 1960-an, Pas untuk Pemburu Barang Antik
TRIBUN JOGJA/HAMIM TOHARI
Pasar Kangen Yogyakarta menjual barang antik. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pasar Kangen adalah event tahunan di Yogyakarta yang sengaja digelar untuk memberikan sensasi nostalgia kepada siapa yang mengunjunginya.

Tidak hanya makanan, acara yang tiap tahunnya di gelar di halaman Taman Budaya Yogyakarta ini juga menghadirkan beragam barang lawasan.

Untuk penyelenggaraan tahun 2016 yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 27 Juli ini menghadirkan 51 stand kerajinan dan barang lawasan.

Menyusuri area barang lawasan, anda akan serasa dibawa memasuki dekade tahun 60-an hingga 80-an.

Barang-barang antik seperti aneka mainan, jam, kamera lawas, barang elektronik antik, buku, kerajinan tangan, uang lawas, hingga pakaian lawas, berjajar rapi di masing-masing lapak.

Berita Rekomendasi

Salah satu lapak yang cukup manarik minat pengunjung adalah milik Nugroho B. Puryanto.

Dari lapak pria berumur 66 tahun tersebut mengalun musik dekade 60-an yang seakan membawa orang yang mendengarnya bernostalgia.

Musik tersebut berasal dari piringan hitam milik Nugroho.

Pria pensiunan pegawai salah satu Perguruan Tinggi Swasta terkemuka di Yogyakarta tersebut memang hadir di Pasar Kangen untuk menjajakan ratusan piringan hitam yang dibawanya.

"Pertama kali mengumpulkan piringan hitam sejak pensiun pada 2009 yang lalu. Saat itu saya memang ingin mendengarkan musik-musik yang bisa membuat saya bernostalgia waktu saya masih anak-anak dan remaja," ceritanya.

Dari sekedar hobi mengumpulkan piringan hitam untuk bernostalgia, akhirnya Nugroho ikut sebuah komunitas yang mempu mengakomodir hobinya tersebut. Dan dari sanalah hobi tersebut menjadi bisnis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas