Pasar Kangen Yogyakarta Membawa Nostalgia Era 1960-an, Pas untuk Pemburu Barang Antik
Pasar Kangen adalah event tahunan di Yogyakarta yang sengaja digelar untuk memberikan sensasi nostalgia kepada siapa yang mengunjunginya.
Editor: Anita K Wardhani
"Kebanyakan piringan hitam yang saya miliki berasal dari dekade 60 hingga 80-an sesuai dengan apa yang saya suka," ujarnya. Piringan hitam tersebut didapatnya dari berburu di pasar loak, sesama penghobi, atau berburu melalui internet.
Untuk harga, Nugroho tidak mematok harga mahal. Piringan hitam dapat anda beli mulai dari Rp.25 ribu hingga Rp.75 ribu, tergantung kondisi, artis, dan langka tidaknya barang.
Selain piringan hitam, ayah tiga orang anak tersebut juga menjual pemutar piringan hitam/ turntable, amplifier, hingga radio klasik. Untuk turntable harga yang dibandrol mulai dari hingga Rp.500 ribu hingga lebih dari Rp.2 juta.
Bagi pengunjung yang tidak sempat datang ke Pasar Kangen, bisa datang ke rumahnya yang beralamat di Gang Mulia IV No.90, Plemburan, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Selain Nugroho ada juga Yohannes yang berjualan beraneka ragam barang antik dan salah satunya ada radio klasik.
Yohannes menceritakan bahwa radio koleksinya tersebut rata-rata berumur 30-40 tahun, yang paling tua adalah radio merk Phillip berwarna putih dengan garis keemasan buatan tahun 1960.
Untuk barang-barang tersebut dia jual mulai harga 200 ribu hingga 400 ribu rupiah yang biasanya didapat dengan tawar menawar.
"Kalau yang di atas tahun 60an saya gak berani pajang, harganya ketinggian. Biasanya yang nyari orang-orang tertentu saja," jelasnya.
Di luar pasar kangen sendiri dia memang membuka lapak khusu barang-barang antik di rumahnya yang ada di Ngampilan Yogyakarta, bagi pecinta barang antik yang mengenalnya biasanya sudah langsung datang sendiri.
Bagi anda penggemar barang-barang antik keberadaan pasar kangen ini tentu tak bisa anda lewatkan begitu saja.(*)