Ada Yang Special Di Legian Beach Festival 2016 Pada 26-29 Agustus
Semarak Legian Beach Festival (LBF) 2016 akan berlangsung pada 26-29 Agustus 2016 di sepanjang Pantai Legian, Bali, mulai dari The Stones Hotel
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semarak Legian Beach Festival 2016 akan berlangsung pada 26-29 Agustus 2016 di sepanjang Pantai Legian, Bali, mulai dari The Stones Hotel menuju Padma Resort.
Ada yang spesial dari perhelatan kali ini, yakni dari sisi hiburan.
Di tahun yang ke-8 ini, Legian Beach Festival akan menampilkan tarian spesial yaitu Tari Joged Bumbung dengan nilai-nilai yang sebenarnya.
"Karena tarian tersebut selama ini diklaim erotis namun penuh dengan seni dan sangat disukai wisatawan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Yuniartha Putra dalam keterangan tertulis Kementerian Pariwisata yang diposting Selasa (23/8/2016), dalam halaman Facebooknya.
Selain itu, lanjut Agung, juga akan dimeriahkan band cadas /Rif dan The Groove yang popular di blantika music nasional. Pria yang biasa disapa Agung itu mengatakan, lewat acara LBF 2016 dan pantai Legian yang terkenal sebagai salah satu pantai favorit, baik budaya maupun tradisi Bali diperkenalkan kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
LBF 2016 akan diisi dengan kegiatan seni dan tradisi yang menghiasi acara, seperti tari-tarian, fetsival kuliner Indonesia, suvenir, fashion parade, mini pageant, surfing dan olahraga air lainnya. Baik artis lokal dan nasional berpartisipasi dalam acara ini.
”Legian Beach Festival 2016 akan menggelar aktivitas menarik khusus untuk anak-anak seperti melukis dan menggambar serta kompetisi menari. Bagi penggemar surfing, dihadirkan sesi khusus bersama pelatih profesional dari lintas negara. Anda pun dapat menikmati kompetisi fun bike yang juga diadakan pihak penyelenggara,” ujarnya.
Agung sependapat dengan Menpar Arief Yahya, bahwa sebuah event itu harus dipromosikan dengan Pre, On dan Post Event. Khusus pre event itu sendiri ada beberapa tahap.
Pertama, memberi informasi kepada publik akan event tersebut, melalui own media atau media yang bekerjasama dengan panpel. Kedua, mengajak orang orang untuk hadir secara persuasif. Ketiga, “memaksa” orang dengan hard sales, seperti diskon khusus bagi yang regirtrasi lebih cepat, dll.
On event adalah melaporkan peristiwa, memberikan bukti kepada public bahwa apa yang sudah dipromosikan itu benar-benar dijalankan dengan baik. Sedangkan post event adalah untuk “melanggengkan” suasana kesuksesan event, agar tetap dikenang dan menjadi inspirasi buat semua orang.
“Kami belajar dari Pak Menpar Arief Yahya dalam mengemas sebuah event menjadi booming, lalu jadi trending topic dan lantas menjadi inspirasi bagi siapa saja,” ungkap Agung.
Kadispar Bali ini juga mengatakan, tujuan Legian Beach Festival adalah untuk mempromosikan pariwisata wilayah utara Kuta, serta mengundang pengunjung untuk menemukan dan mengenal lebih banyak budaya Indonesia dari pertunjukan-pertunjukan yang disuguhkan.
”Legian selama ini dikenal sebagai salah satu area tujuan wisata teramai di Bali yang dipenuhi toko, bar, hotel dan kelab dimana kehidupan malam di Bali seakan tidak berhenti berdenyut. "
"Hotel-hotel di sini begitu spesial karena mayoritas terletak di sisi pantai sehingga akses wisatawan dengan pantai sangatlah mudah. Pantai-pantai di Legian memiliki pasir putih, namun relatif lebih sepi jika dibandingkan pantai-pantai di Kuta.Kita harus jaga terus promosi Bali ke mata dunia,” ujarnya.