Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Rahasia Sukses Durian Ucok Medan yang Terkenal Itu

“(Sekarang), banyak yang datang ke sini. Ada pejabat, artis, ya macam-macam,” ujar Ucok

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ini Rahasia Sukses Durian Ucok Medan yang Terkenal Itu
KOMPAS IMAGES
Zainal Abidin (baju merah) alias Ucok pemilik usaha Durian Ucok di Kota Medan, Sumatera Utara, sedang memilihkan durian pesanan pelanggan, Kamis (25/8/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN– Kata orang “Belum ke Medan kalau tidak mampir ke Ucok Durian”. Ungkapan itu muncul karena merek warung durian milik Zainal Abidin atau karib disapa Ucok sudah melegenda sekarang.

Kedai Ucok memang bisa dibilang cukup berumur, sudah puluhan tahun. Meski demikian, namanya baru tenar dalam hitungan 10 tahun belakangan.

Dulu, Ucok juga merangkak dari bawah, memulai berjualan durian dari kaki lima. Jangan dilihat kondisi sekarang.

“(Sekarang), banyak yang datang ke sini. Ada pejabat, artis, ya macam-macam,” ujar Ucok saat ditemui di kedainya, Kamis (25/8/2016).

Kalau dirunut sejarahnya, kata Ucok, ia sudah berhadapan dengan durian sejak 34 tahun lalu. Namun, dia baru punya usaha sendiri sejak sekitar 25 tahun lalu.

Sukses jelas tidak datang begitu saja. Laiknya bisnis lain, kata Ucok, ada jatuh bangun dalam dia berjualan durian ini.

“Usaha macam ini dulu kalau mau tambah modal dengan pinjam uang dari bank pasti tidak bisa. Mana ada bank yang percaya warung durian bisa besar dan menguntungkan,” ungkap Ucok sembari tertawa.

Berita Rekomendasi

Ucok teringat kembali saat-saat awal memulai warung duriannya. Mencari nafkah dari buah dengan kulit tebal berduri itu dilakoninya sejak ia putus sekolah.

Teman-teman seusianya kala itu masih  belajar di bangku sekolah menengah pertama (SMP), Ucok sudah berjualan durian.

“Pada 1980an awal, saya bantu-bantu para penjual durian di sepanjang Jalan Iskandar Muda, Medan,” kata Ucok.

Saat itu, lanjut Ucok, pedagang adalah petani yang menjual hasil panennya dan pedagang biasa yang membeli durian dari kebun-kebun milik petani di Sumatera. “Mereka tidak jualan tiap hari. Jadi kalau ada musimnya saja,” ujar dia.

Di sana, tugas Ucok adalah mengangkut durian. Agar penghasilannya bertambah, ia tak hanya membantu satu orang tetapi sekaligus banyak pedagang.

“Satu hari bisa dapat Rp 2.500 sampai Rp 10.000. Saat itu, uang segitu sudah besar dan bisa ditabung. Saya pikir lumayan juga ya asyik jual durian untungnya pasti banyak, bisa lima kali lipat yang saya dapat,” tutur Ucok tentang awal kepikiran berjualan durian sendiri.

Sejak itu, kesempatan jadi kuli angkut dimanfaatkan Ucok untuk sekalian belajar. Pedagang-pedagang durian itu kerap mengajak Ucok keliling kampung untuk mencari daerah mana yang sedang musim.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas