Ini Rahasia Sukses Durian Ucok Medan yang Terkenal Itu
“(Sekarang), banyak yang datang ke sini. Ada pejabat, artis, ya macam-macam,” ujar Ucok
Editor: Choirul Arifin
Berbicara ide bisnis, pikiran Ucok lempang saja. Sejak dulu, kata dia, Medan terkenal akan duriannya yang memiliki dua cita rasa, yaitu manis legit dan pahit.
Maka, pikir Ucok, di Medan sudah semestinya durian bisa dihadirkan tiap waktu.
“Saya buka lapak kaki lima di pinggir jalan. Modal awal Rp 5 juta. Meskipun pinggir jalan, saya sudah menerapkan julan 24 jam dan boleh tukar kalau tak sesuai selera,” tuturnya.
Rupanya, durian yang dijajakan cukup laris sehingga usahanya berkembang. Ucok berpikir agar memiliki lokasi jualan permanen.
“Sayangnya modal untuk buka warung permanen besar. Sempat mengajukan pinjaman ke bank tetapi ditolak. Akhirnya pelan-pelan saja kumpulkan sampai bisa juga punya warung,” ujarnya.
Bagi Ucok, yang terpenting adalah tekun dan tidak mudah menyerah. “Bisnis itu yang penting harus fokus jangan ikut-ikutan yang musim. Betul-betul usaha, jangan menyerah dan jangan menipu orang,” katanya lagi.
Setelah punya warung dan namanya besar, mulai banyak pengusaha durian di Medan yang mengikuti konsep warung seperti Ucok. “Banyak yang tiru, tetapi kami tetap tiga langkah di depan kan?” ujar Ucok sambil tertawa.
Bahkan, ada yang mengejutkan, kata Ucok. Saat ini bank-bank di Sumatera Utara mulai melirik pengusaha-pengusaha durian. Mereka mendukung para pebisnis durian untuk mengembangkan usahanya.
“Saya pun sekarang mendapat pinjaman dari bank untuk pengembangan. Eh tetapi masih lebih banyak uang kami (untuk modal) daripada pinjamannya. Bisnis jangan banyakan pinjaman daripada uang sendiri,” tukas Ucok.
Inovasi pun berlanjut. Ucok mengawali pula terobosan untuk bisa memasukkan durian ke pesawat terbang.
Dengan inovasi ini, durian Medan bisa sampai sampai ke kota lain di Indonesia, bahkan ke negara tetangga.
"Masa durian Thailand bisa masuk ke Indonesia, durian Medan tidak bisa?" ujar Ucok lugas soal motivasinya membuat inovasi tersebut.
Penulis: Sri Noviyanti