Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Terus Dikebut

Kemenpar RI konsisten terus mendorong agar Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo segera terbentuk

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Terus Dikebut
dok. Kementerian Pariwisata
Ilustrasi Homestay Pinggir Pantai di Labuan Bajo, NTT 

TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO – Kemenpar RI konsisten terus mendorong agar Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo segera terbentuk, setelah Tanjung Kelayang Belitung dan Danau Toba Sumut. Menpar Arief Yahya terus memantau perkembangan demi perkembangan secara mingguan.

“Pekan lalu, kami sudah Rapat Koordinasi di Kemenkomar dan Setkab, 10 Februari 2017, dan hasilnya makin progress,” ungkap Hiramsyah Sambudy Thaib, Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar yang didampingi Shana Fatina, PIC Labuan Bajo.

Dalam rakor itu, menurut Shana, dibahas soal finalisasi draf Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otorita Labuan Bajo. Draf itu sudah disesuaikan dengan rancangan final Perpres Borobudur yang sudah dirapatkan dengan lima menteri di UGM Bulaksumur, Jogjakarta.

Yakni Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan, Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Sofyan Djalil.

“Lokasi delienasi ada dua, yaitu 20 hektare di Kawasan Batu Cermin di Labuan Bajo dan 400 hektare di Hutan Produksi Bowosie di Labuan Bajo. Keduanya akan dilakukan survey oleh Kemen ATR, Kemenkomar, Setkab, Dinas Kehutanan Prov NTT, Pemkab Manggarai Barat dalam waktu dekat,” jelas Shana.

Minggu ini, Menko Luhut B Pandjaitan juga berencana meminta laporan dari Deputi Kemenkomar untuk progres Perpres Labuan Bajo Flores itu.

Perkembangan di lapangan, Labuan Bajo merapatkan stakeholder program Created 6 Februari 2017 dengan Yayasan Indecon. Tujuannya, untuk penguatan kapasitas Tata Kelola Desa Wisata dan Unit Usaha (Pangan, Kriya, Pariwisata) untuk Manggarai Barat, Manggarai, Ngada.

BERITA TERKAIT

“Disiapkan 8 desa wisata dengan masing-masing Lembaga Tata Kelola Pariwisata yang dibentuk swadaya oleh Desa dan dibina langsung dari Kemenpar,” ungkap Shana.

Pembukaan Festival Komodo 2017 sendiri sudah dilakukan 4 Februari 2017, diawali dengan pawai lintas organisasi mengarak Patung Komodo Raksasa, keliling Labuan Bajo berakhir di Batu Cermin. Pembukaan oleh Bupati Manggarai Barat.

Sepanjang 1 bulan penuh akan ada kegiatan hiburan panggung rakyat, dan kegiatan siang hari seperti pemilihan duta wisata komodo, lomba voli pantai, lomba sampan, dll.

“Rencana penyelenggaraan kegiatan 4 Februari - 4 Mar 2017. Kemenpar akan mensupport kegiatan berupa merchandise dan artis utama pada penutupan acara,” ujar Shana Fatina.

Dia juga menyebutkan, akan ada mahasiswa UNS Solo sebanyak 60 orang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Kampung Rinca. Rencananya, akan mengadakan Festival Rinca pada tanggal 22 Februari 2017, bersama masyarakat.

“Info update ada di IG @sahabatkomodo,” ujarnya.

Soal aksesibilitas, PT ASDP Indonesia Ferry, akan membangun dan mengelola Marina di Pelabuhan ASDP Labuan Bajo. Hotel dikelola oleh Patra Jasa. Kegiatan ini sebagai bentuk Sinergi BUMN. Ground Breaking direncanakan akhir Februari 2016 ini, menunggu jadwal MenegBUMN dan Menpar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas