Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tersisa dari Perjalanan ke Brisbane: Steker dan Kotak Pos

Jika dalam waktu dekat Anda berencana untuk bepergian ke Australia, jangan lupa satu hal yaitu, travel adapter plug

Penulis: Sanusi
zoom-in Cerita Tersisa dari Perjalanan ke Brisbane: Steker dan Kotak Pos
Sanusi
Mantra Terrace Hotel Brisbane, Australia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika dalam waktu dekat Anda berencana untuk bepergian ke Australia, jangan lupa satu hal yaitu, travel adapter plug alias adaptor colokan listrik atau adaptor steker.

Maklum, steker di Aussie terkenal unik. Hanya Australia dan Selandia Baru yang memakai gaya steker itu.

Steker Australia
Steker Australia (ist)

Jangan sampai kejadian yang saya alami juga dirasakan oleh anda, kelabakan saat batere di ponsel mulai sekarat.

Kebingungan saat mencari steker yang ternyata tidak pas seperti apa yang kita bayangkan saat menginap di Mantra Terrace Hotel, di 52 Astor Terrace 4000 Brisbane, Australia.

Malam pertama menginap saya menemukan solusi yaitu memakai colokan listrik di kamar mandi yang memiliki tiga lubang, dengan memiilih dua lubang yang 220V.

Itu persis sama dengan colokan di Indonesia. Benar saja, colokan yang berada di atas kloset di kamar hotel memang bisa dipakai untuk mengisi daya, persis seperti di rumah.

Cara itu mungkin bisa menjadi solusi sementara untuk mengisi daya batere dibandingkan membeli adaptor baru, apalagi nantinya adaptor itu tak akan bisa dipakai di Indonesia. Lumayan juga harganya, kira-kira Rp 130.000.

Berita Rekomendasi

Akhirnya saya membagi tips itu kepada beberapa jurnalis dalam rombongan Malindo Air Trip to Brisbane yang juga mengalami persoalan serupa.

Beruntung, di sisa malam kami menginap di hotel itu, saya mendapat pinjaman adaptor dari seorang wanita, petugas room service.

Hal Yang Terlupakan

Ingat kapan terakhir kali Anda berkirim surat melalui kantor pos atau kotak pos? Tentunya lupa, apalagi generasi milineal saat ini lebih canggih dengan kehadiran gadget dan smartphone terbaru yang akhirnya menggantikan peran pak pos atau kotak pos yang semakin ditelan zaman di Indonesia.

Saya ingat betul, pada saat itu, alamat adalah sesuatu yang amat sangat penting, yang belakangan ini perannya digantikan oleh alamat email, akun facebook atau twitter.

Ketergantungan kita pada pos berangsur-angsur berkurang, kecuali jika ada urusan maha penting, yang mengharuskan kita berurusan dengan pos.

Namun, ada yang unik saat berkunjung ke Brisbane, Australia. Kotak pos masih dijadikan hal yang penting buat warganya.

Persis di depan hotel saya menginap, kotak pos yang cukup besar dan terawat berdampingan dengan telepon koin yang tentunya sudah sangat sulit ditemukan di Indonesia.

Kotak Pos di Australia
Kotak Pos di Australia (Sanusi)

Mengutip data dari M Arif Rahman Hakim, seorang Dosen Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Bengkulu, yang pernah menetap di Australia selama satu bulan, mengatakan di Australia, kantor pos masih berfungsi dengan sangat baik.

Setiap hari kantor pos Australia mengirim kira-kira sekitar 20 juta benda pos ke 11 juta alamat di seluruh pelosok negeri.

Kotak Pos Australia
Kotak Pos Australia (Sanusi)

Mengingat Australia adalah negeri yang berdiri diatas 1 benua, dapat dibayangkan betapa luasnya daya jelajah “tukang pos” di Australia.

Pos Australia mendistribusikan lebih dari 93 juta surat setiap minggunya.

Lantas bagaimana dengan kondisi kantor pos di Indonesia? Jawabannya saya serahkan kepada pembaca.

Meminjam kutipan seorang teman dari wartawan Liputan6.com, Harun Mahbub, yang sama-sama takjub melihat bagaimana terawatnya kotak pos di negeri kanguru.

"Orang-orang masih saling berkirim surat. Kegiatan menulis tangan terus dirawat karena diyakini bermanfaat. Ritual romantis itu mungkin terdorong juga oleh langit yang masih biru, seiring terkendalinya polusi.. #Brisbane"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas