Bayt Al Quran Al Akbar Habiskan 43 Meter Kubik Kayu Tembesu
"Dasar warna merah pada ukiran kayu menunjukan budaya Tionghoa, motif ukiran Palembang, dan ayat-ayat Al Quran yang diukir diatas kayu."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembuatan mushaf ukiran Al Quran berukuran raksasa di Bayt Al Quran Al Akbar yang terdapat di Kota Palembang menghabiskan 43 meter kubik kayu.
Kayu yang digunakan adalah kayu khas Sumatera Selatan, yakni kayu Tembesu.
"Museum ini dibuat dalam proses yang cukup lama. Namun, hasilnya membuat semua orang yang datang merasa takjub melihat Al-Quran Raksasa ini," ungap Syahkoni, pengurus Bayt Al Quran Al Akbar.
Syahkoni menuturkan ukiran ayat suci pada kayu tersebut merupakan perpaduan dari tiga kebudayaan yang ada di kota Palembang. Dasar warna ukiran yang berwarna merah, dasar ukiran pinggirian kayu, dan warna kuning pada tulisan ayat-ayat memiliki arti masing-masing.
"Dasar warna merah pada ukiran kayu menunjukan budaya Tionghoa, motif ukiran Palembang, dan ayat-ayat Al Quran yang diukir diatas kayu," paparnya.
Budaya Tiongkok tertuang pada dasar ukiran kayu yang berwarna merah, sedangkan budaya Palembang terdapat pada warna kuning yang menghiasi ukiran ayat-ayat Al Quran. Arti dari warna tersebut melambangkan keberanian, sedangkan warna kuning pada ukiran melambangkan kemakmuran dan kejayaan.
Pada sisi tepian lembar Al Quran raksasa, terdapat ukiran khas Palembang, berupa gambar bunga teratai, srikaya, dan daun pakis peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Syahkoni mengatakan kunjungan wisatawan yang datang di bulan suci Ramadan semakin tinggi. Terlebih, mendekati waktu berbuka puasa. "Biasanya wisatawan datang kesini untuk menghabiskan waktu jelang berbuka puasa sembari membaca ayat suci Alquran," ungkapnya.
Saat ini, menurut Syahkoni, Al-Quran Al Akbar hanya 15 juz, sedangkan 16 hingga 30 juz belum dipasang karena keterbatasan tempat untuk menaruh ukiran ayat Al Quran Raksasa tersebut.
"Saat ini hanya 15 juz yang baru terpasang, mudah-mudahan ke depannya 16 hingga 30 juz bisa dipasang. Mudah-mudahan ada donatur yang bersedia membuatkannya," harap Syahkoni.
Buat para wisatawan yang ingin berkunjung ke Museum Al-Quran Al Akbar tak perlu khawatir dengan tarif tiket masuknya. Pengurus hanya memungut infaq sebesar Rp 5 ribu untuk membantu biaya perawatan.
"Kami tidak pernah memaksa. Apabila ada warga ingin melihat, namun tidak pumya uang umtuk melihatnya, kami dengan senang hati mempersilakan untuk masuk dan melihat-lihat Al-Quran Raksasa," papar Syahkoni.
Museum Al Quran Al Akbar dibuka sejak pukul 08.00 hingga pukul 17.00 Wib. Jadi, buat yang penasaran ingin melihat Al Quran raksasa tersebut, yuk berkunjung ke Palembang. (Tribunnews/yud)
Bayt Al-Quran Al Akbar
Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Kota Palembang.