Saking Indahnya Tempat Ini, Sampai-sampai Turis Dilarang Berfoto, Ini Alasannya!
Sangat indah hingga foto-foto tempat ini yang dibagikan di media sosial, bisa membuat orang depresi karena mereka hanya bisa melihat foto dan tidak bi
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Berlokasi di pengunungan Alpen, Swiss, dekat tempat wisata terkenal St. Moritz, Bergün/Bravuogn merupakan desa pegunungan paling indah di Eropa.
Sangat indah hingga foto-foto tempat ini yang dibagikan di media sosial, bisa membuat orang depresi karena mereka hanya bisa melihat foto dan tidak bisa berkunjung ke sana.
Karena alasan itulah, pihak setempat melarang turis untuk mengambil foto, Oddity Central melaporkan.
Mungkin larangan ini terdengar seperti lelucon saja, namun aturan baru ini diadopsi oleh ketua desa Bergün dan diterima oleh Walikotanya.
Alasannya pelarangan ambil foto ini karena bisa membuat orang-orang cemburu dan depresi melihat keindahan pemandangan dan puncak gunung yang hanya bisa dipandang dari foto saja.
Untuk menghalangi pengunjung untuk mengambil foto di Bergün, pihak yang berwenang mengimplementasikan denda lima euro (75 ribu rupiah) bagi yang tertangkap melanggar peraturan.
Menurut pernyataan oleh otoritas wisata Bergün, "Terbukti secara ilmiah bahwa foto liburan indah di media sosial bisa membuat orang yang melihat tidak senang karena mereka tidak bisa berada di sana."
"Bergün sangatlah indah, kami tidak ingin melihat orang-orang di luar masyarakat tak bahagia hanya dengan melihat foto tersebut di media sosial,"
"Maka dari itu, kami ingin mengundang orang-orang untuk mengunjungi Bergün dan merasakan sendiri keindahannya," ungkap walikota Peter Nicolay.
Namun nampaknya, peraturan baru Bergün ini sebenarnya bukan untuk mencegah pengguna media sosial merasa cemburu.
Sejak pemberitaan tersebut viral, banyak netizen yang berspekulasi bahwa peraturan tersebut hanyalah strategi marketing saja.
Teori tersebut setengahnya dikonfirmasi oleh direktur wisata desa, Marc-Andrea Barandun.
"Tujuan utamanya tentu saja membuat semua orang berbicara tentang Bergün," ungkap Barandum pada The Local.
"Jadi inilah kombinasi antara keduanya, kami membuat peraturan dan juga ada tujuan marketing di baliknya."