Tari Bersanding Alam di Festival Eksotika Bromo
Seni tari yang berpadu dengan keindahan alam Bromo memberikan sensasi tersendiri bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang hadir.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Sajian seni tari yang bersanding dengan alam menjadi konsep Festival Eksotika Bromo.
Festival itu digelar kelompok sadar wisata masyarakat Tengger di kaldera Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Probolinggo.
Seni tari dari sejumlah wilayah, di antaranya Jaranan Slining dari Lumajang, Daul Sakera asal Pamekasan, Tari Jegog Agung Jembrana Bali, hingga Tari Pepe Bainea dari Gowa, Sulawesi Selatan, mewarnai parade tari di Festival Eksotika Bromo.
Festival diawali pagelaran seni Tari Topeng Gunungsari Tengger yang diikuti dengan pembacaan puisi kidung Tengger oleh artis kenamaan Ayushita. Penampilannya diiringi musik tradisional Suku Tengger.
Seni tari yang berpadu dengan keindahan alam Bromo memberikan sensasi tersendiri bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang hadir.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengaku akan terus mendukung festival seni tari ini demi meningkatkan kunjungan wisata serta menjaga kelestarian budaya tari tanah air.
Eksotika Bromo sendiri menjadi rangkaian upacara Yadnya Kasada yang akan digelar pada Senin, 11 Juli mendatang.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.