Menikmati Pesona Hutan Mangrove Brebes Sepuas Hati Tapi Ingat Tak Boleh Menginap
Bertahun-tahun desa itu digerus abrasi hingga 1.250 hektar daratan hilang ditelan lautan.
Editor: Dewi Agustina
"Bebas, mau satu hari mau apa itu terserah. Yang penting jangan menginap, gelap nggak ada listrik, banyak nyamuk," kata Rusdan.
Untuk menuju objek wisata alam ini, Anda bisa ambil jalan dari arah RS Bakti Asih kemudian belok arah perempatan kuda, melewati area pesawahan dan pedesaan.
Setelah jalan 3 km pengunjung baru akan menemukan plang bertuliskan arah hutan mangrove menggunakan kayu.
Ikuti petunjuk tersebut, pengunjung akan melewati tambak dan sungai.
Silakan tanya warga sekitar pasti akan dipandu sampai ke tujuan. Perahu-perahu sudah siap siaga untuk antar pengunjung ke hutan mangrove.
Objek wisata hutan mangrove buka setiap hari jam 06.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.
Terdapat wahana yang sering disebut dengan nama bebek-bebekan oleh masyarakat sekitar.
Untuk setiap satu bebek bisa muat dua orang penumpang. Dengan bayar Rp 15.000, penumpang dapat menikmati wahana tersebut sepuasnya.
Sebanyak 53 pekerja, 70 pedagang, dan 20 orang yang terlibat lahan parkir merupakan warga asli sekitar.
Pengelola objek wisata hutan mengrove sengaja mengutamakan warga sekitar untuk jualan di lokasi itu. (tribunjateng/naela intan/mahasiswa UIN Magang)