Melihat Istana Panda, Rumah Cai Tao dan Hu Chun di Taman Safari Indonesia
Cai Tao dan Hu Chun, dua penghuni Istana Panda di Taman Safari Indonesia, akan menerima pengunjung pada bulan November ini.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Setelah tiba di Indonesia pada akhir bulan September 2017, sepasang panda raksasa asal Tiongkok yang sudah menjalani masa karantina selama satu bulan siap menyapa warga Indonesia.
Cai Tao dan Hu Chun, dua penghuni Istana Panda di Taman Safari Indonesia, akan menerima pengunjung pada bulan November ini.
Berada di dalam kawasan konservasi terpadu Taman Safari Bogor, exhibit Istana Panda Indonesia ini terletak pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan Iaut.
Istana Panda ada pada posisi tertinggi dalam kawasan Taman Safari Bogor, dalam sebuah lingkungan alami yang telah dirancang meniru habitat alami
Giant panda di Tiongkok.
Dikelilingi alam pegunungan yang sejuk, daerah iembah hutan lebat, serta suhu harian yang berkisar antara 15 sampai 24 derajat Celcius, sepasang panda telah berhasil beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan nyaman karena kondisi alam tersebut sesuai ekosistem asal mereka.
Istana Panda Indonesia akan menjadi rumah bagi Cai Tao dan Hu Chun, selama kurang lebih 10 tahun ke depan dalam periode breeding loan disepakati. Anak panda yang dilahirkan oleh pasangan ini kelak akan dikembalikan dan menjadi miiik peminjam, yaitu pemerintahan Tiongkok.
Berkolaborasi secara apik dengan Jon Coe, ahli rancang profesional kelas dunia, Istana Panda dibangun dan terietak di atas lahan hutan seluas 120 hektar.
Baca: Registrasi Kartu Prabayar Masih On The Track
Baca: Pengamat: Waspadai Berita Bohong Menjelang Pilkada Serentak
Pada peta UNDP (United Nation of Development Programme), posisi dan lokasi hutan ini teiah dinyatakan sebagai kawasan penyanggah (bun‘er zone) dari Taman Nasionai Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.
Luas bangunan Istana Panda Indonesia sendiri mengambil lahan sekitar hanya sekitar 5.000 meter persegi, di atas bukit dengan gaya rancangan arsitektur dan taman bertema budaya gaya oriental.
"Istana Panda Indonesia diharapkan menjadi simbol persahabatan, perdamaian, kolaborasi berkelanjutan, pengetahuan jangka panjang, dan masa depan cerah antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok," kata Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang kepada wartawan di lokasi, Kamis (2/11/2017).
Dirinya menyambut gembira selesainya program karantina yang telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan tersebut.
"Taman Safari Indonesia bangga untuk bisa membuktikan kemahiran dan kepiawaian kami dalam merawat spesies penting di dunia, dari berbagai satwa endemik Indonesia yang telah ada dalam prestasi kami, dan sekarang mendapat kesempatan menjadi satu-satunya tempat di Indonesia untuk menjadi rumah bagi sepasang Giant Panda," katanya.
Menurutnya, capaian ini adalah salah satu level paling tinggi dalam dunia konservasi satwa di dunia.
"Komitmen kami untuk senantiasa mengedepankan kemajuan ilmu pengetahuan, usaha pelestarian dan penilitian satwa terpadu, serta menjadi destinasi pariwisata edukasi pilihan keluarga Indonesia maupun internasional, semakin mantap dengan hadirnya anggota keluarga baru Taman Safari Indonesia kami yaitu Cai Tao dan Hu Chun," katanya.