Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lezatnya Sate Buntel di Waroeng Sate Kardjan, Resepnya Tak Berubah Sejak 1925

Saat ini Waroeng Sate Kardjan telah dikelola oleh generasi ketiga, yakni Wulandari selaku cucu dari mendiang pak Kardjan.

Editor: Ravianto
zoom-in Lezatnya Sate Buntel di Waroeng Sate Kardjan, Resepnya Tak Berubah Sejak 1925
fasko dehotman/tribun jabar
Sajian sate buntel di Waroeng Sate Kardjan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Waroeng Sate Kardjan pertama kali beroperasi 92 tahun lalu, tepatnya pada 1925.

Awalnya, Waroeng Sate Kardjan digagas oleh Pak Kardjan yang dijajakan di daerah asalnya, Klaten, Jawa Tengah.

Lalu pada 1960, Waroeng Sate Kardjan mulai dibuka di Jalan Pasirkaliki No 13 Bandung, hingga sekarang.

Saat ini Waroeng Sate Kardjan telah dikelola oleh generasi ketiga, yakni Wulandari selaku cucu dari mendiang pak Kardjan.

Berbicara soal rasa, sate di sini tak usah diragukan lagi, bumbu kacangnya memiliki rasa asin dan manis, dan begitu terasa kacangnya.

Selain itu, bumbu kecapnya terasa manis, sedikit pedas, dan asam, bahkan perpaduannya seluruh bahannya juga proporsional, sehingga semakin melengkapi rasa di dalam daging satenya.

Berita Rekomendasi

Wulandari, pemilik generasi ketiga Waroeng Sate Kardjan menuturkan, satu di antara menu andalan Waroeng Sate Kardjan adalah sate buntel.

Sate buntel ini dibuat dari gilingan daging kambing yang dilapisi lemak tipis.

Mengenai sate buntelnya sendiri, Wulandari menjelaskan, sate tersebut merupakan resep turun temurun dari kakeknya yang terus dipertahan hingga saat ini.

"Mulai bumbu satenya, bumbu bakarnya, tetap dipertahankan tidak pernah diubah, bahkan cita rasa kecapnya juga tetap sama," kata Wulandari kepada Tribun Jabar, Selasa (14/11/2017).

Seporsi sate buntel berisi 3 tusuk besar, dipatok dengan harga Rp 66.000 per porsi.

Sedangkan untuk sate kambing dihargai Rp 39.000, satu porsi terdiri dari 10 tusuk sate yang disajikan di atas piring yang panas (hot plate).

Sebagai pendampingnya, juga diberikan tiga piring kecil yang masing-masing berisi bumbu kacang, bumbu sambal kecap dan satu piring lagi berisi acar meliputi potongan tomat, kol, timun, dan irisan bawang merah.

Wulandari mengaku, di akhir pekan dan musim libur, sebanyak 2.000 tusuk sate kambing bisa habis terjual, sedangkan awal pekan tidak kurang dari 900 tusuk sate kambing terjual.

Selain di kedai pusat, Waroeng Sate Kardjan juga tersedia di Paskal Hyper Square, Jalan Lodaya dan Jalan Ciumbuleuit.

Anda bisa mulai menyantap sate di Waroeng Sate Kardjan mulai pukul 11.00 hingga 23.00.

"Setiap hari kami buka, kalau libur ya cuma dua hari aja yakni ketika hari raya," ucap Wulandari.

Untuk mahasiswa ataupun pelajar, Waroeng Sate Kardjan memberlakukan diskon sebesar 10 persen.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas