Ancol Festival Ogoh-Ogoh Sebentar Lagi, Begini Cerita di Balik Layar
Berwujud raksasa, Ogoh-Ogoh dibuat dari bahan styrofoam atau anyaman bambu yang diisi jerami, kemudian dilapisi dengan kertas semen.
TRIBUNNEWS.COM – Turut menyemarakkan rangkaian Hari Raya Nyepi, Ancol akan menggelar Festival Ogoh-Ogoh pada Minggu (18/3/2018) di Pantai Lagoon Ancol.
Ogoh-Ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala, yang merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Berwujud raksasa, Ogoh-Ogoh dibuat dari bahan styrofoam atau anyaman bambu yang diisi jerami, kemudian dilapisi dengan kertas semen.
Keunikan Ogoh-Ogoh ini dikemas dalam konsep “Ancol Festival Ogoh-Ogoh”, yang akan dipertunjukkan kepada pengunjung Ancol. Nantinya akan ada 6 unit Ogoh-Ogoh dengan tim pengusung yang berjumlah sekitar 50 orang, ditambah penari dan pengiring musik baleganjur sehingga arakan akan terlihat semarak.
Festival Ogoh-Ogoh inipun bukan sembarang parade kolosal, karena di dalamnya terdapat cerita, salah satunya yaitu mengenai Amerih Tirta Amertha.
Tirta Amertha sendiri berarti air suci, yang dikabarkan dapat membuat peminumnya menjadi hidup abadi. Cerita bermula dari para asura (raksasa) dan dewa yang berlomba-lomba untuk mendapatkan Tirta Amertha.
Mendengar hal itu, Dewa Wisnu pun bersabda kepada para dewa dan raksasa, bahwa Tirta Amertha berada di Lautan Ksera. Untuk menemukannya, mereka pun mengaduk lautan tersebut sampai Dhanwantari membawa kendi berisi air suci.
Ketika para dewa meminum air itu dan raksasa tidak mendapat sedikit pun bagian, maka marahlah asura dan bersekutu dengan Dhanwantari untuk mengembalikan Tirta Amertha ke tempat asalnya, Sangka Dwipa.
Melihat air suci berada di tangan raksasa, Dewa Wisnu memikirkan siasat untuk merebutnya kembali. Akhirnya Dewa Wisnu mengubah wujudnya menjadi seorang wanita yang sangat cantik, bernama Mohini.
Mohini pun berhasil menggoda raksasa dan menyerahkan Tirta Amertha kepadanya.
Mengetahui Dewa Wisnu menjelma menjadi wanita itu, terjadilah perang antara dewa dan raksasa. Untuk mengakhiri pertempuran itu, Dewa Wisnu pun memunculkan senjata Cakrayang yang mampu menyambar para asura.
Pawai ini nantinya dipimpin oleh dalang yang menceritakan kisah-kisah di atas. Jadi, kamu masih bisa menonton hiburan tersebut sambil menikmati plot cerita.
“Kami mengangkat cerita ini untuk membawa pesan moral bagi Indonesia karena Tirta Amertha itu melambangkan kesuburan. Selagi itu, agar muncul kembali kebhinekaan dan kebudayaannya,” ungkap I Ketut Suandana, creator dibalik Ogoh-Ogoh “Amerih Tirta Amertha” ini yang dulunya aktif sebagai Ketua Ikatan Pemuda Hindu Indonesia.
Saat ditemui oleh Tribunnews.com di Pura Dharma Shiddi, Ciledug, Beli Dana mengungkapkan, proses pembuatan keseluruhan Ogoh-Ogoh ini bisa mencapai satu bulan. Biasanya ia dibantu oleh pemuda-pemuda Hindu sekitar yang ingin meluangkan waktu membuat kreativitas ini.
Selain parade kolosal Ogoh-Ogoh, pengunjung juga dapat menyaksikan penampilan tari kecak, baleganjur dan lainnya.
Acara unik yang baru pertama kali diselenggarakan di kawasan Ancol ini, dapat disaksikan mulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB dan dapat dinikmati pegunjung tanpa dipungut biaya tambahan.
“Ancol Ogoh-Ogoh Festival ini merupakan kegiatan pertama dan terbesar yang kami selenggarakan, tujuannya untuk memberikan edukasi keragaman budaya yang ada di Indonesia. Selama ini pengunjung hanya mengetahui ogoh-ogoh dari media massa dan di pulau dewata Bali, kini dapat disaksikan di Pantai Lagoon Ancol” ujar Teuku Sahir Syahali, Direktur Rekreasi Taman Impian Jaya Ancol.
Kegiatan ini menggandeng Parisada Hindu Dharma Indonesia dan dipersembahkan kepada pengunjung yang berwisata di Taman Impian Jaya Ancol. Sebab tradisi ini cukup diminati oleh banyak wisatawan asing maupun domestik.