Gua Limbuhang Destinasi Wisata Baru di Kecamatan Batu Benawa HST
Obyek wisata Alam di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang terpendam, kini kembali viral di media sosial, khususnya kalangan nitizen Bumi Murakata.
TRIBUNNEWS.COM, HULU SUNGAI TENGAH - Obyek wisata baru di Kabupaten Hulu Sungai Tengah kembali viral di media sosial, khususnya kalangan nitizen Bumi Murakata.
Gua Limbuhang, di Desa Haliau, Kecamatan Hulu Sungai Tengah, menjadi ramai dikunjungi, lantaran keindahan dan keunikannya.
Gua yang berada di bawah bukit dengan ketinggian sekitar 50 meter tersebut, menawarkan kesejukan dari balik dinding batu, serta air telaga mini di bawahnya.
Baca: Polres Maros Bekuk Remaja Spesialis Jambret Ponsel
Jika cuaca sedang panas, sekitar pukul 11 hingga pukul 14.00 wita, airnya berwarna biru laut saat diterpa sinar matahari.
Namun, saat cuaca teduh atau agak gelap, airnya berubah warna menjadi biri kehijauan. Sabtu, 1/9/2019, BPOST mengunjungi gua tersebut dan merasakan hawa sejuk seperti di ruang berpendingin udara.
Objek wisata baru tersebut mulai ramai dikunjungi, setelah sang pemilik lahan memperkenalkamnya ke publik nelalui akun media sosialnya.
Sebelumnya, sang pemilik lahan, yang juga pengelola, Rosadi yang akrab disapa Adi, terlebih dahulu membangun infrastruktu akses menuju gua.
Baca: Pekerja Informal Tak Disiplin Bayar Iuran, Biang Penyebab Keuangan BPJS Kesehatan Defisit
Selain menyediakan tempat parkir, Adi juga membangun titian penyerangan sungai kecil menuju gua, yang terbuat dari papan kayu.
Beberapa tanjakan maupun turunan menuju gua tanahnya dia papas menjadi bertangga-tangga, sehingga mudah didaki dan dituruni tanpa bantuan tali untun memanjat dan turun.
"Setelah akses ke gua siap, baru saya kenalkan ke publik melalui medsos, dan Alhamdulillah sekarang pengunjungnya banyak. Terutama Sabu dan Minggu," kata pria yang mengaku lulusan SMA ini.
Untuk biaya masuk area wisata, Adi hanya mengenakan tarif Rp 5000, plus parkir Rp 5000 yang dia kelola bersama warga setempat. Di dalam gua, tersedia perahu karet berkapasitas empat orang dilengkapi alat dayung. Jika ingin menyusuri gua dengan perahu karet, cukup bayar Rp 5000 untuk 15 menit jika pengunjung sedang banyak.
"Tapi jika pengunjung sepi, boleh sepuasnya. Pemandu kami akan membantu. Bisa pula mendayung sendiri,"kata Adi. Di telaga dalam gua tersebut pengujung dilarang mandi, mengingat kedalaman air diperkirakan mencapai 50 meter.
Bagaimana mencapai gua Limbuhang? Dari Barabai, kota Kabupaten HST, bisa menggunakan mobil maupun kendaraan roda dua. Jarak dari Barabai ke Haliau, sekitar delapan kilometer, melewati Pagat Kecamatan Batubenawa.
Sebelum ke area gua, pengunjung memarkir kendaraannya di area yang telah disediakan, selanjutnya berjalan kaki sekitar 15 menit menaiki dan menuruni bukit dengan tangga tanah yang sudah dipapas.(banjarmasinpost.co.id/hanani)