Tak Hanya Jualan Rekaman, Ini Kiat Lokananta Tetap Eksis di Derasnya Arus Industri Musik Modern
Selain menjajakan Kaset, CD, dan Vynil piringan hitam, Lokananta juga memproduksi beberapa item yang tentu saja menarik minat para millenial.
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan rekaman Lokananta di Kota Solo memiliki sejarah lama di Industri musik Tanah Air.
Diprakarsai oleh Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero, pegawai RRI Surakarta, Lokananta diadakan guna mengisi fungsi sebagai studio rekaman pendukung Radio Republik Indonesia.
Untuk mengisi program-program RRI inilah, Lokananta menjalankan proses simbiosis mutualisme dengan beberapa bakat musik yang tengah ramai dibicarakan pada masa emasnya dulu.
Sebut saja nama-nama legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, hingga Bing Slamet.
Tak ada satu pun orang Indonesia yang bakal tahu nama mereka tanpa adanya sumbangsih dari keberadaan Lokananta.
Musisi-musisi legendaris itu 'lahir' karena Lokananta, dan Lokananta besar di eranya karena mereka.
Ratusan karya berhasil diciptakan dengan adanya kerjasama antara Lokananta dan beberapa musisi legenda tersebut.
Kini, setengah abad lebih setelah berdiri, apakah Lokananta masih memproduksi karya-karya musik?
Jawabannya adalah iya.
Hal ini diungkapkan oleh Anggit Wicaksono, pengurus store dan merchandise dari Lokananta.
"Sampai hari ini, kami masih mereproduksi beberapa kaset dan CD dari rekaman yang ada sesuai dari permintaan kustomer," ungkapnya kepada Tribun, Jumat (7/9/2018).