Pusat Studi Gempa Nasional: Ada Sekitar 48 Sesar atau Sumber Gempa di Pulau Sulawesi
Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah tercatat sebagai daerah rawan gempa karena memiliki aktivitas tektonik tertinggi di Indonesia.
Penulis: Rizky Tyas Febriani
TribunTravel.com/rizkytyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah tercatat sebagai daerah rawan gempa karena memiliki aktivitas tektonik tertinggi di Indonesia.
Pasalnya, di Kota Palu terdapat patahan kerak Bumi (sesar) berdimensi cukup besar yang dikenal dengan nama sesar Palu-Koro.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan bahwa aktifnya patahan Palu-Koro menjadi penyebab getaran gempa berkekuatan 7,4 yang melanda Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah.
Patahannya adalah patahan di kerak bumi yang membentang 500 kilometer dari Selat Makassar ke Pantai Utara Teluk Bone.
Sesar ini seolah membelah Pulau Sulawesi menjadi dua.
Baca: Mengenal Sesar Palu Koro, Patahan Aktif di Sulawesi yang Berpotensi Timbulkan Gempa Bumi
Sebenarnya, sesar ini sudah lama menjadi kekhawatiran di Sulawesi Tengah.
Sesar Palu Karo adalah patahan darat terpanjang kedua di Indonesia setelah patahan besar Sumatera.
Pulau Sulawesi terbentuk dari tiga lempeng besar yang saling bertumbukan.
Lempeng tersebut adalah lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Dalam Peta Sumber Gempa Nasional yang disusun Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) tahun 2017, setidaknya ada 48 sesar atau sumber gempa di Pulau Sulawesi.