Menikmati Malam Pergantian Tahun di Aachen, Kota Tempat BJ Habibie Menuntut Ilmu
Kota yang menjadi lokasi pendidikan bagi Presiden ke-3 RI BJ Habibie itu juga dianggap sebagai sebuah wilayah yang menarik di Negeri Bavaria.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, AACHEN - Aachen, merupakan sebuah kota indah di Jerman dan dikenal sebagai kawasan yang memiliki suhu agak dingin dan berangin, terlebih saat menjelang Malam Tahun Baru.
Kota yang menjadi lokasi pendidikan bagi Presiden ke-3 RI BJ Habibie itu juga dianggap sebagai sebuah wilayah yang menarik di Negeri Bavaria yang berbatasan dengan Belgia dan Belanda.
Reruntuhan yang ditemukan selama belasan bahkan puluhan tahun sebelumnya, menegaskan fakta bahwa Aachen merupakan sebuah pemukiman pada zaman Neolitikum dan kota ini kaya akan sejarah.
Dikutip dari laman Mikestravelguide.com, Minggu (30/12/2018), pada masa lalu, bangsa Romawi menjadikan Aachen sebagai lokasi sumber mata air mineral sekaligus kota spa yang mereka beri nama Aquisgranum.
Raja Pippin dari dinasti Carolingian pernah menulis tentang kota tersebut dan menyebut Aachen sebagai Aquis Villa atau Kota Air.
Pemandian air panas di Aachen adalah tujuan wisata yang sangat populer, bahkan Casanova disebut-sebut pernah berkunjung.
Baca: Mengintip Tradisi dan Perayaan Tahun Baru di Negeri Beruang Merah Rusia
Namun pada zaman modern ini, para pengunjung dapat berenang di mata air di spa Carolus Thermen Bad Aachen.
Perlu diketahui, Aachen pernah hancur saat Perang Dunia II. Namun ada beberapa pemandangan bersejarah yang tersisa di dekat Altstadt.
Jika anda berada di kota ini pada malam Tahun Baru, anda bisa mengunjungi kawasan tersebut.
Dan yang paling penting adalah anda harus mengunjungi Aachen Rathaus atau Balai Kota Aachen, Katedral Aachen, Ponttor atau Menara Jembatan, serta sisa-sisa tembok kota tua.
Baca: Raffi Ahmad Tanya Harga Mobil Mewah Koenigsegg dan Buggati, Rudy Salim: Lo Jangan Belagak Bingung
Aachen Rathaus berada di alun-alun pasar dan dibangun dengan gaya Gotik selama abad ke-14.
Bangunan megah itu berdiri di atas fondasi yang dahulu merupakan Istana Kerajaan Charlemagne.
Charlemagne merupakan putra dari Raja Pippin.