Setelah proses pengungkepan selesai, pembuatan tongseng pun dimulai.

Daging entok dicampur dengan sejumlah bumbu dan rempah-rempah serta ramuan khas Edot. Prosesnya tidak lama, sekitar setengah jam dan tongseng pun siap dihidangkan.

Di daerah dengan masyarakat yang masih terbilang pedesaan, Edot pun menjualnya dengan harga yang tidak begitu mahal.

Tongseng entok bisa dibeli dengan harga termutah sekitar Rp 10.000 sedangkan harga termahal adalah Rp 35.000, tergantung pemesanannya.

Dalam memasarkannya, Edot pun sadar kalau seseorang yang menyukainya tak mungkin akan memakannya tiap hari.

"Paling banter satu orang kalau mau makan ya seminggu sekali," ujarnya.

Karena itu ia terus berpromosi baik dari mulut ke mulut maupun lewat media sosial.

"Untuk mempertahankan rasa, kami selalu menanyakan kepada konsumen apakah puas atau tidak. Sejauh ini belum ada komplain," ujarnya.