Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Icip-icip Lezatnya Tongseng Entok Bang Edot Comal

Tongseng entok bisa dibeli dengan harga termutah sekitar Rp 10.000 sedangkan harga termahal adalah Rp 35.000, tergantung pemesanannya.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Icip-icip Lezatnya Tongseng Entok Bang Edot Comal
Hendra Gunawan/tribunnews.com
Tongseng entok Bang Edot 

TRIBUNNEWS.COM -- Tongseng adalah jenis masalah yang biasa disajikan bersama sate kambing, tongsengnya sendiri biasanya berbahan dari daging dan jeroan kambing.

Tapi kali ini kita bukan bicara tongseng kambing, kita tongseng entok. Ya salah satu orang yang berani membuka warung tongseng entok adalah Edi Waluyo alias Bang Edot di Desa Purwosari, Comal, Pemalang, Jawa Tengah.

Hampir tiap hari warungnya itu dipenuhi oleh para pembeli.

Selain oleh orang-orang yang penasaran dengan jenis sajian baru d daerah itu, warung tersebut juga dipadati oleh para pelanggan yang sudah ketagihan dengan kelezatan masakan khas tersebut.

Tongseng entok Bang Edot1
Pengunjung sedang menikmati Tongseng entok Bang Edot Comal

Tribunnews.com berkesempatan menyambangi warung tersebut yang lokasinya di Purwosari Comal.

Tongseng sejenis bebek atau itik serati ini disajikan dalam bentuk potongan-potongan kecil, dengan sayuran mentimun dan daun kemangi.

Saat lidah sudah menyentuh potongan daging matang tersebut, maka rasanya ingin mengunyah tongseng tersebut.

Berita Rekomendasi

Selain rasanya lezat, tekstur dagingnya pun lunak sehingga mudah dikunyah.

Sementara mentimun dan daun kemangi biasa disajikan untuk mengurangi kandungan kolesterol dan bau yang biasa tercium.

Tak lupa minuman-minuman seperti jeruk hangat dan teh poci juga siap dipesan untuk menambah kenikmatan.

Bang Edot menceritakan resep masakannya hingga kini menjadi alternatif dari kuliner di kota kecil di sebelah timur Kabupaten Pemalang tersebut.

Sebelum entok dimasak dalam bentuk potongan ukuran sekitar 2 cm, daging-dagingnya diungkep dulu dengan daun salam dan jahe.

"Daun salamnya agak banyak agar kandungan kolesterolnya berkurang banyak," ujarnya.

Selain untuk mengurangi kolesterol, jelas Edot, pengungkepan dilakukan agar daging entok lunak sehingga memudahkan lidah mengunyahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas