Mengenal Laku Masangin di Alun-alun Kidul Jogja, Berjalan dengan Penutup Mata di Antara Beringin
Masangin yang berarti latihan konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin yang berada di tengah Alkid dengan mata tertutup.
Editor: Arif Setyabudi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Yogyakarta mempunyai alun-alun yang luas yang terdapat pada bagian depan dan bagian belakang Keraton Yogyakarta atau Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Alun-alun kidul Yogyakarta, merupakan alun-alun yang terdapat di belakang keraton Yogyakarta dan menjadi salah satu tempat wisata di Yogyakarta.
Alun-alun Kidul Yogyakarta atau yang dikenal dengan nama "Alkid" ini diyakini merupakan tempat peristirahatan bagi para Dewa.
Pada masa lalu, Alun-alun Kidul Yogyakarta banyak digunakan untuk acara-acara Keraton seperti latihan ketangkasan prajurit keraton dan berbagai latihan lainnya seperti Setonan, yang berarti ketangkasan berkuda, Manahan, yang berarti lomba memanah dengan posisi duduk bersila dan Rampok Macan, yang berarti lomba adu harimau.
Ada pula Masangin yang berarti latihan konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin yang berada di tengah Alkid dengan mata tertutup.
Jika dulu area ini banyak digunakan oleh prajurit keraton, namun sekarang para wisatawan maupun masyarakat sekitar bisa menggunakan dan mengunjungi alun-alun kidul Yogyakarta.
Menariknya, hampir setiap wisatawan yang datang di Alun-alun kidul Yogyakarta penasaran dan ingin mencoba masangin.
Ritual Laku masangin adalah latihan yang banyak dilakukan prajurit keraton pada masa dulu yakni dengan melatih konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin yang ada di tengah alkid dengan mata tertutup.
Menurut mitos yang dipercaya turun temurun, bagi siapa saja yang berhasil melakukan masangin maka orang tersebut hatinya bersih dan permohonannya akan terkabul.