Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Khansa, Pendaki Cilik Asal Cibubur yang Gapai Puncak Tertinggi Kilimanjaro Afrika

Kisah Khansa Syahlaa, gadis berusia 13 tahun yang mampu menggapai puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Khansa, Pendaki Cilik Asal Cibubur yang Gapai Puncak Tertinggi Kilimanjaro Afrika
Istimewa
Khansa Syahlaa (13), pendaki cilik asal Cibubur ini berhasil menggapai puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di benua Afrika 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAKhansa Syahlaa (13), si pendaki cilik itu berhasil menggapai puncak Kilimanjaro 5.895 meter di bawah permukaan laut (mdpl).

Diketahui, gunung Kilimanjaro adalah gunung yang letaknya berada di Taman Nasional Serengeti, Tanzania, Afrika bagian timur.

Baca: Jawaban Sains Kenapa Bayangan Puncak Gunun Api Ini Seperti Piramida

Perjalanan pendakian Khanza Syahlaa, pendaki cilik yang berhasil mencapai puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika
Perjalanan pendakian Khansa Syahlaa, pendaki cilik yang berhasil mencapai puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika (Istimewa)

Kilimanjaro adalah gunung tertinggi di benua Afrika dan bagian dari seven summit dunia.

Bulan Juni 2019 Pendaki perempuan cilik asal Cibubur, Gunung Putri, Bogor itu memulai kembali petualangannya bersama sang ayah.

Sang ayah, Aulia Ibnu menceritakan kembali pengalamannya bersama Khansa saat memulai pendakian.

Dalam perjalanan pendakiannya, siswi kelas 7 An Nahl Islamic school Cibubur ini mengambil rute Machame yang memakan waktu selama 7 hari perjalanan.

Khansa melintasi medan dengan hutan hujan yang lebat, jalan berbatu dan berpasir serta salju abadi di puncak.

Khanza Syahlaa, pendaki cilik yang berhasil mencapai puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika
Khansa Syahlaa, pendaki cilik yang berhasil mencapai puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika (Istimewa)
Berita Rekomendasi

“Hujan yang mengguyur setiap hari dan udara yg dingin sempat menyebabkan Khansa mengalami mual  dan muntah pada pendakian hari kedua di Sierra Camp 2.750 mdpl atau  saat masih aklimatisasi atau penyesuaian tubuh diatas ketinggian,” kata Aulia Ibnu, Rabu (19/6/2019).

Aulia Ibnu sempat berpikir untuk menunda bahkan menghentikan pendakian, namun melihat tekad dan semangat Khansa yang kuat akhirnya ia memutuskan untuk  melanjutkan perjalanan.

Kilimanjaro, menurutnya, tidak memerlukan tehnik pendakian yang khusus, akan tetapi perjalanan menanjak dilakukan memutar guna aklimatisasi karena tingginya gunung tersebut.

Hanya 1 lokasi yang membutuhkan tehnik pendakian khusus yaitu di Baranco Wall yang cukup terkenal di kalangan pendaki.

Di sana, Khansa harus menggunakan tehnik scrambling atau jalan merayap naik di dinding gunung yang curam dengan hati-hati sampai di ketinggian 4.600 mdpl.

Aulia menuturkan, strategi dalam pendakian menuju puncak juga mereka perhitungkan dengan matang.

Ada tiga tim dari negara lain yang  juga mengejar summit dari Baravu Camp 4.673 m atau camp terakhir sebelum puncak, yaitu dari Amerika, Cina dan India.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas