Cerita Khansa, Pendaki Cilik Asal Cibubur yang Gapai Puncak Tertinggi Kilimanjaro Afrika
Kisah Khansa Syahlaa, gadis berusia 13 tahun yang mampu menggapai puncak Kilimanjaro, gunung tertinggi di Benua Afrika
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
“Menyiasati udara dingin dan menjaga Khansa agar tidak terkena AMS (Acute Mountain Sickness), tim tidak mengejar sunrise (matahari terbit),” katanya.
Mereka bergerak setelah ketiga tim dari negara lain berangkat untuk menghindari antrian di Uhuru Peak dan juga berdasarkan observasi cuaca yang biasanya cerah jam 7 hingga 9 pagi.
Khansa pun, kata Aulia, berhasil meraih puncak pada pukul 8.45 waktu setempat.
Saat ini, sudah dua puncak gunung tertinggi di dunia yg berhasil dicapai Khansa, puncak Kilimanjaro 5.895 mdpl dan puncak Cartenz pyramide 4.848 mdpl pada 2017.
Hingga sekarang, rekornya di Carstenz sebagai pendaki perempuan termuda dunia masih dipegangnya.
Tersisa lima puncak gunung tertinggi lainnya untuk diraih.
Kini, selain program seven summit dunia, Khansa juga tengah menjalankan program seven longest hiking trail Indonesia mountain.
Sudah tiga puncak yang sudah berhasil di gapainya puncak Leuser di Aceh, Puncak Gandang Dewata di Sulawesi Barat serta puncak Argopuro di Jawa timur.
Persiapan dengan Mendaki 1 Hari di Sejumlah Gunung
Pencapaian Khanza mencapai puncak Kilimanjaro bukanlah tanpa latihan yang ketat dan terbilang berat untuk gadis seumurannya.
Semasa persiapan, kata Aulia, Khansa memang mesti berlatih fisik dan mental secara tekun.
Baca: Empat Mantan Anggota KSB Resmi Kembali ke Pangkuan NKRI Usai Upacara di Puncak Jaya
Selain rutin berlari, naik-turun tangga, push up, sit up, Khanza juga melakukan pendakian 1 hari atau tektok di Gunung Gede dan Pangrango Jawa Barat, Gunung Arjuno Welirang di Jawa Timur serta Gunung Sindoro-Sumbing-Slamet di Jawa Tengah.
“Hal itu untuk meningkatkan daya juang dan menaikan mental bersama ayah dan adik laki-lakinya Khalaf Attala kesayangannya yang masih duduk di bangku klas 1 SD,” katanya.
Menggapai Puncak Cartensz