Tebing Pura Uluwati Alami Keretakan, Perbaikannya Terkendala Biaya
Tebing Pura Luhur Uluwati di Desa Pecatu, Kuta Selatan, mengalami keretakan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Tebing Pura Luhur Uluwati di Desa Pecatu, Kuta Selatan, mengalami keretakan.
Namun, proses perbaikan atau penguatan dinding tebing Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, yang direncanakan Pemkab Badung hingga kini belum jelas.
Meskipun tender untuk proyek perbaikan keretakan dinding tebing itu sudah dilaksanakan pada Juli 2019 lalu, bahkan sudah ada pemenangnya.
Kendala anggaran membuat semua masih belum bisa dipastikan saat ini.
Sebelumnya penguatan untuk mengatasi keretakan tebing dinding pura itu ditargetkan bisa rampung pada tahun 2019 ini.
Kepala Bidang Sumber Daya Air di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, AA Gede Dalem, mengakui bahwa kelanjutan rencana proyek perbaikan Pura Luhur Uluwatu terkendala persoalan anggaran.
Baca: Mengenal Sosok McDanny, Komika Beken yang Diciduk karena Narkoba
Baca: Ifan Seventeen Ungkap Hal Mistis Saat Manggung, Ria Ricis: Masa Setan Nonton Konser, Itu Setan Apa?
Baca: Pemeran Video Panas Banjarmasin Viral Mengaku Nama Baiknya Dicemarkan, Sebut untuk Koleksi Pribadi
Proyek tersebut mengalami kendala finansial. Iya kendala di proses akhir, anggarannya tertunda,” jelas AA Gede Dalem saat dikonfirmasi Sabtu (31/8) kemarin.
Disebutkan, sebetulnya Dinas PUPR Badung pun telah melakukan proses analisis manajemen konstruksi penguatan dinding tebing Uluwatu yang melibatkan konsultan konstruksi PT Inakko Internasional Konsulindo.
Konsultan dibutuhkan, karena penanganan keretakan tebing Pura Luhur Uluwatu termasuk dalam pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus.
Bahkan untuk jasa konsultan pun menelan anggaran sebesar Rp1,3 miliar.
Proyek perbaikan keretakan dinding tebing Pura Luhur Uluwatu tersebut ditaksir akan menelan anggaran sebesar Rp 29,5 miliar.
Meskipun saat ini pelaksanaan perbaikan belum bisa dilakukan, Gede Dalem mengatakan bahwa proses terkait rencana perbaikan itu tidak dihentikan.
Kendati demikian, Gede Dalem memastikan bahwa proyek itu tidak akan bisa dieksekusi pada tahun 2019 ini.
Pasalnya, kata dia, anggaran perbaikan tidak jadi dialokasikan pada tahun ini.
“Iya tahun ini kita tidak jadi kerjakan penguatan dinding pura tersebut. Namun semuanya masih tetap berproses,” jelasnya.
Birokrat asal Klungkung itu mengatakan, karena sudah dipastikan tidak akan dikerjakan pada tahun 2019, maka pihak Dinas PUPR akan melakukan pengajuan anggaran perbaikan tersebut pada tahun 2020.
Meskipun demikian, Gede Dalem tidak berani memastikan bahwa pada tahun depan akan dilaksanakan perbaikan.
Karena itu pula, ia tidak bisa menargetkan kapan persisnya perbaikan terhadap keretakan tebing pura itu.
“Iya, tentu kami usulkan supaya bisa segera dilakukan konstruksi. Intinya sedang diupayakan mekanismenya bagaimana supaya bisa sesegera mungkin. Selain itu terkait pengerjaannya sedang akan dibahas langkah apa yang seharusnya dilakukan,” tegasnya.
Gede Dalem mengatakan bahwa tender penguatan tebing itu sebetulnya sudah ada pemenangnya.
Menurut Gede Dalem, pihak Dinas PUPR kini sedang memohon petunjuk pimpinan terkait langkah apa yang bisa dilakukan.
“Yang pasti konstruksi harus segera dilaksanakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, enggan berkomentar saat dikonfirmasi terkait batalnya perbaikan pura pada tahun ini.
Ia mengatakan, yang berhak memberi keterangan terkait urusan perbaikan pura itu adalah Bendesa Adat Pecatu.
“Kalau itu, ranahnya desa adat untuk menjawabnya,” ujar Wijana singkat, kemarin.
Semula, Pemkab Badung telah merancang dengan matang penguatan dinding tebing Pura Luhur Uluwatu.
Bahkan, Pemkab menggandeng pihak konsultan untuk menganalisis manajemen konstruksinya.
Alasannya, pengerjaan penguatan dinding tebing tergolong langka di Indonesia, sehingga memerlukan keahlian khusus.
Dari hasil dari analisis pihak konsultan, bahan yang mungkin digunakan untuk menambal keretakan adalah angkur baja anti korosi, net baja dan sling baja.
Baca: Para Penyanyi Internasional Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2019
Bila memungkinkan juga akan dilakukan beberapa pengeboran untuk pemasangan angkur, pengikat baja, dan grouting celah batuan dengan semen perekat, sehingga retakan seperti dijahit dengan lem dari semen.
Untuk diketahui, keretakan pada dinding tebing pura menjadi sorotan publik pada awal tahun 2019. Ini menyusul beredarnya foto tentang kondisi keretakan di media sosial (medsos).
Diakui oleh Dinas PUPR Badung waktu itu bahwa keretakan itu sudah lama diketahui. Bahkan beberapa tahun sebelumnya sudah pula dilakukan penambalan keretakan.
Namun, gambar keretakan yang beredar di medsos dinilai tidak sesuai dengan keretakan yang nyata di lapangan.(*)
Berita ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Finansial Jadi Kendala, Retak Tebing Pura Uluwatu Urung Diperbaiki, Begini Penjelasan PUPR Badung