Sate Padang Ajo Ramon Menggoyang Lidah, Daging dan Kuah Buat Pengunjung Tak Berpindah ke Lain Hati
Bertudung kain terpal berkelir biru dan tiang-tiang pancang besi, suasana tempat makan Ajo Ramon ramai dipenuhi pengunjung yang tengah menyantap sate.
Editor: tribunjakarta.com
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam kian larut, asap sate terus mengepul di sekeliling parkiran Pasar Santa, Jakarta Selatan.
Pengunjung datang silih berganti ke asal asap.
Mereka ingin mencecap rasa sepiring sate padang Ajo Ramon yang melegenda khas Pariaman di sana.
Bertudung kain terpal berkelir biru dan tiang-tiang pancang besi, suasana tempat makan Ajo Ramon ramai dipenuhi pengunjung yang tengah menyantap sate padang.
Rasa dari daging dan kuah sate padang memang menjadi kunci utama yang membuat pengunjung tak berpaling ke lain hati.
Bahkan, kian ramai disambangi.
Menurut penerus usaha Sate Ajo Ramon Supriadi (30), anak ketiga dari mendiang Ramon Tanjung, pemilik usaha, semua bumbu yang digunakan untuk sate padang sebenarnya sama, hanya yang membedakan takarannya.
Bumbu sate padang tak terlepas dari jahe, bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas dan cabe.
Supriadi menjelaskan ada dua bumbu sate padang, Pariaman dan Padang Panjang.