Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Perahu Jong, Proses Pembuatan hingga Cara Melestarikan

Berikut ini sejarah, proses pembuatan, hingga cara melestarikan permainan perahu Jong yang berasal dari Kepulauan Riau

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Soal Perahu Jong, Proses Pembuatan hingga Cara Melestarikan
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO/ARGIANTO DA NUGROHO
LOMBA PERAHU JONG - Peserta mempersiapkan perahu jong miliknya yang akan dipersiapkan untuk lomba di Pantai Kampung Melayu, Batam, Sabtu (8/3). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO 

Proses pembuatan jong tidak terlalu rumit seperti membuat alat permainan yang lain.

Namun demikian apabila ingin mendapat hasil yang memuaskan pembuat harus tekun dan teliti karena ada bagian-bagian dari pembuatan ini yang harus betul-betul diperhatikan.

Cara membuatnya dapat dikatakan mudah dan alat-alat yang dipergunakannya juga sederhana.

Jong terbuat dari kayu yang sangat ringan, biasanya masyarakat setempat akan memilih kayu pulai untuk bahan Jong.

Kayu pulai apabila sudah dibuat perahu Jong akan mengapung di air dan dapat melaju dengan cepat.

Adapun bagian-bagian jong adalah sebagai berikut:

1. Kate, dipasang di sebelah kiri dan kanan jung untuk keseimbangan

BERITA TERKAIT

2. Lunas (dasar jong)

3. Luan (haluan)

4. Layar, untuk mendorong agar jong berjalan dengan cepat

5. Tali daman dan tali dogang untuk menyeimbangkan layar

6. Kemudi untuk mengarahkan jong ketempat yang dituju.

Nilai-nilai Moral Perahu Jong

Perahu Jong sudah dikenal dan diwariskan secara turun temurun sejak masa Kesultanan Riau-Lingga.

Pada umumnya permainan jong adalah permainan untuk laki-laki, baik anak-anak maupun dewasa.

Khusus untuk bertanding para pemain Jong terdiri atas laki-laki dewasa.

Sedangkan anak-anak hanya bermain Jong untuk mengisi waktu.

Jong yang akan dimainkan atau diperlombakan dibawa ke tengah laut dengan menggunakan sampan.

Apabila jong itu tidak dilombakan cukup dibawa dengan tangan ke laut.

Dari tengah laut Jong diarahkan dengan memasangkan atau mengarahkan kemudi ke darat mengikuti arah angin.

Apabila angin bertiup dengan kencang, maka Jong akan melaju dengan kencang.

Namun jika angin bertiup kurang kuat maka Jong akan melaju dengan lambat.

Paling tidak dibutuhkan 2 orang untuk bisa memainkan permainan Jong.

Artinya, untuk bermain perahu Jong perlu kerjasama yang baik dalam satu tim.

Kekompakan adalah hal utama agar bisa menjadi yang terbaik saat bermain Jong.

Selain itu, Jong yang dimainkan bersama membuat banyak orang bertemu.

Artinya terjadi silaturahmi antar sesama warga masyarakat saat permainan berlangsung.

LOMBA PERAHU JONG - Peserta mempersiapkan perahu jong miliknya yang akan dipersiapkan untuk lomba di Pantai Kampung Melayu, Batam, Sabtu (8/3).  TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
LOMBA PERAHU JONG - Peserta mempersiapkan perahu jong miliknya yang akan dipersiapkan untuk lomba di Pantai Kampung Melayu, Batam, Sabtu (8/3). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO (TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO/ARGIANTO DA NUGROHO)

Cara Terbaik Melestarikan Perahu Jong

Keseruan bermain Jong menjadi salah satu wahana rekreasi yang menyenangkan bagi masyarakat.

Jong bukan hanya menjadi permainan rakyat yang menghibur, namun merupakan salah satu budaya yang harus tetap dilestarikan.

Cara terbaik melestarikan perahu jong bisa dilakukan dengan beragam cara.

Misalnya, dengan membuat lomba perahu jong secara rutin.

Adanya lomba akan membuat setiap orang terus ingat dan berkontribusi untuk menjaga kelestarian jong.

Selain itu yang penting pula dilakukan adalah mengajarkan kepada generasi muda bagaimana proses pembuatan jong.

Kemudian cara yang selanjutnya bisa dilakukan adalah mengungkap sejarahnya serta menjadikannya mainan anak yang rutin.

Selain cara-cara di atas, tentu ada banyak cara yang bisa dilakukan.

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Ada yang Beda di Belajar dari Rumah TVRI Hari Ini 23 April, tentang Perahu Jong, Lihat Pertanyaannya

(Tribunnews.com/Renald)(Kompas.com/Hadi Maulana)(TribunBatam/widiwahyuningtyas)(TribunPontianak)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas