Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jembatan Gantung Tertinggi dan Terpanjang di Taiwan Kini Sudah Dibuka

Pembangunan jembatan gantung itu menelan biaya sekitar 60 juta dolar Taiwan atau setara 2 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jembatan Gantung Tertinggi dan Terpanjang di Taiwan Kini Sudah Dibuka
IST
Jembatan gantung tertinggi dan terpanjang di Taiwan terletak di dekat objek wisata populer Air Terjun Shuanglong kini telah secara resmi dibuka bagi pengunjung sejak Sabtu lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Jembatan gantung tertinggi dan terpanjang di Taiwan, yang terletak di dekat objek wisata populer Air Terjun Shuanglong kini telah secara resmi dibuka bagi pengunjung sejak Sabtu lalu.

Objek wisata yang dinamakan Jembatan Gantung Pelangi Shuanglong (Kembar Naga) yang dibangun tepat di Kotapraja Xinyi, Kabupaten Nantou ini sejajar dengan jembatan gantung tua lainnya di dekat air terjun itu.

Dibuka untuk umum, jembatan baru ini memiliki panjang 342 meter dan berada 110 meter di atas dasar sungai, atau sekitar ketinggian bangunan 30 lantai.

Dikutip dari laman Taiwan News, Senin (22/6/2020), Pemerintah Kabupaten Nantou pun merekomendasikan kepada masyarakat yang ingin datang berkunjung, untuk menggunakan bus Transit Grand Nomor 6288 dari seberang Stasiun Kereta Shuili.

Baca: Tips Traveling Aman dan Nyaman di Masa New Normal Ala BestHostels

Hal itu karena jalan yang menuju desa dekat jembatan itu cukup sempit dan memiliki lahan parkir yang terbatas.

Pembangunan jembatan gantung itu menelan biaya sekitar 60 juta dolar Taiwan atau setara 2 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Baca: Tragis, Karena Tak Lolos Verifikasi Berkas, 1.709 Penumpang KA Jarak Jauh Ini Ditolak Berangkat

Berita Rekomendasi

Dananya pun berasal dari anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Nantou, Administrasi Area Indah Nasional Danau Sun Moon, serta Kantor Kotapraja Xinyi.

Perlu diketahui, Air Terjun Shuanglong dulunya merupakan air terjun single-layer yang tinggi, namun terbagi menjadi dua lapisan pada tahun 1999 karena adanya peristiwa gempa bumi yang kemudian menjadikannya sebagai tempat wisata.

Jalan yang menghubungkan air terjun dengan dunia luar pun telah hancur akibat bencana Topan Morakot pada 2009 lalu dan menyebabkan popularitas objek wisata ini menurun.

Baca: Smartphone dari Black Market Masih Bisa Digunakan Meskipun Ada Aturan Blokir IMEI, Ini Alasannya

Dengan adanya jembatan gantung ini, diharapkan mampu meningkatkan kembali minat publik.

Otoritas setempat bahkan telah memberlakukan batas pengunjung yang diizinkan berwisata di objek wisata ini, yakni sebesar 1.500 per hari.

Baca: Kakek di Kebumen Mendadak Kejang, Kemudian Meninggal saat Kencan dengan Seorang Wanita

Para pengunjung nantinya diwajibkan membeli tiket secara online dan bagi mereka yang membawa kendaraan harus memarkir mobilnya di tempat parkir Jembatan Shuanglong untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan menaiki bus antar-jemput ke desa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas