Cerita Traveler Asal Kediri Jengkel dan Malu Nemu Sampah Produk Makanan Indonesia di Kyoto Jepang
Traveler asal Kediri Jawa Timur, Mas Kasan, merasa jengkel dan malu setelah menemukan sampah orang Indonesia di Kota Kyoto, Jepang.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Traveler asal Kediri Jawa Timur, Mas Kasan, merasa jengkel dan malu setelah menemukan sampah orang Indonesia di Kota Kyoto, Jepang.
Sampah tersebut adalah bungkus produk makanan ringan dan saus asal Indonesia.
Bersama sejumlah tisu bekas, bekas bungkus makanan tersebut berserakan di pinggir jalan.
Video tersebut diunggah Mas Kasan di akun TikTok miliknya, @hassanhans.
Mas Kasan menceritakan, video tersebut diambil pada tahun lalu.
Saat itu, Mas Kasan tengah mengerjakan proyek photoshoot untuk prewed di Kota Kyoto, Jepang.
Baca: VIRAL Foto Prewed di Jepang Pakai Baju Adat Jawa, Ketemu Turis Indonesia: Kok Nggak Kepikiran Ya
Mas Kasan mengaku reaksi pertamanya adalah jengkel dan malu.
"Bete banget, malu, ya ampun ngapain sih kok budaya jelek dibawa ke luar, apa susahnya buang sampah pada tempatnya," ujar Mas Kasan saat dihubungi Tribunnews, Rabu (12/8/2020).
Yakin Dilakukan Orang Indonesia
Mas Kasan pun mengungkap sejumlah alasan jika yang membuang sampah tersebut adalah orang Indonesia.
Mas Kasan menyebut, lokasi ia menemukan sampah tersebut berada di depan sebuah rumah makan halal.
"Dan pas saya di situ memang banyak orang Indonesia, di dalam banyak yang ngomongnya pakai bahasa Indonesia," ungkapnya.
Baca: Destinasi di Majalengka Ditutup kembali Akibat Lonjakan kasus Covid-19
Alasan lain, bungkus makanan tersebut tidak memiliki tulisan Jepang.
Kemungkinan besar makanan tersebut dibawa oleh turis asal Indonesia.
Saat itu, Mas Kasan tengah mengerjakan proyek pemotretan bersama rekannya yang sudah dua tahun tinggal di Jepang.
Makanan yang dijual di Jepang apabila berasal dari negara lain, akan tetap memiliki tulisan Jepang pada kemasannya.
"Saya lihat sampah itu sama temen saya, dan dia konfirm itu punya orang Indonesia," ujarnya.
Alasan lain, pengolahan sampah menjadi salah satu hal yang dipandang sangat penting di Jepang.
"Sampah di setiap rumah harus dibedakan, mana yang bisa dibakar mana yang tidak," ungkapnya.
Baca: Keunikan Wisata One Heart Hill Batu Mbelang di Langkat, Cocok untuk Menikmati Alam
"Jadi nggak mungkin dilakukan orang Jepang," imbuhnya.
Mas Kasan menyebut, meskipun sudah membuang sampah di tempat sampah, seseorang akan mendapatkan sanksi apabila tidak memilah sampah tersebut.
Setiap orang yang akan tinggal di Jepang juga dibekali pelatihan mengolah sampah.
"Ketika ada siswa atau pekerja baru di Jepang, mereka mendapatkan orientasi, pelajaran dan tes untuk memisahkan sampah," ungkapnya.
Hal itulah yang membuat Mas Kasan yakin sampah tersebut dibawa oleh turis asal Indonesia.
Lebih lanjut, Mas Kasan menceritakan, di Jepang justru sedikit dijumpai tempat sampah di pinggir jalan.
Tempat sampah di Jepang biasanya hanya dijumpai di tempat-tempat sarana umum.
Sampah menjadi tanggung jawab perorangan.
"Jadi setiap orang sudah responsible sama sampahnya," ujar Mas Kasan.
Baca: Tips Traveling Aman dan Nyaman di Masa New Normal Ala BestHostels
Dituding Pemilik Sampah oleh Warganet
Sementara itu Mas Kasan justru mendapat sejumlah tuduhan dari netter.
Ada yang beranggapan sampah tersebut adalah milik Mas Kasan sendiri.
"Jadi malah yang ngasih tahu sampah Indonesia itu temen saya yang mau foto prewed itu," ungkapnya.
Saat itu, Mas Kasan tidak bisa langsung memungut sampah tersebut karena tengah terburu-buru melakukan pemotretan.
"Karena jarak beberapa meter dari situ ada petugas sampah, jadi saya pikir bakal diambil," ujarnya.
Namun, hingga selesai pemotretan di siang hari, sampah tersebut masih berada di lokasi yang sama.
"Jadi pas siangnya baru kita pungut," ungkap Mas Kasan.
Mas Kasan menilai, hal tersebut bisa menjadi pelajaran dan tidak untuk dicontoh.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)