Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Intelejen Negara Nilai Pandemi Covid-19 Jadi Ancaman yang Paling Serius Saat Ini

Keselamatan rakyat Indonesia dan seluruh potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya mutlak untuk dilindungi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Badan Intelejen Negara Nilai Pandemi Covid-19 Jadi Ancaman yang Paling Serius Saat Ini
Istimewa
Narasumber diskusi publik dengan tema "Aksi Selamatkan Indonesia, Selamatkan Dari Apa?" di Bumbu Desa Resto, Jakarta, Rabu (12/8). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi VII Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyatakan, segala jenis ancaman yang dapat membahayakan kesatuan dan keutuhan NKRI wajib untuk diantisipasi oleh siapapun terlepas dari profesinya.

Keselamatan rakyat Indonesia dan seluruh potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya mutlak untuk dilindungi.

"Sudah menjadi kewajiban kita untuk melindungi segenap tumpah darah, kita harus sadari bahwa seluruh ancaman perlu diantisipasi supaya kita bisa lepas baik dari ancaman itu baik yang berasal dari dalam atau luar negeri," ujar Wawan dalam diskusi publik dengan tema "Aksi Selamatkan Indonesia, Selamatkan Dari Apa?" di Bumbu Desa Resto, Jakarta, Rabu (12/8).

Namun di mata BIN ancaman yang nyata dan yang dianggap saat ini serius adalah pandemi covid-19, bukan yang lainnya.

Oleh sebab itu semua pihak harus bersama-sama untuk menjaga keselamatannya masing-masing sehingga secara kolektif bisa menyelamatkan Indonesia dari dampak buruk akibat pandemi global tersebut.

"Ini yang menjadi konsen kami untuk bagaimana di era sekarang ini di masa pandemi yang luar biasa dampaknya sebab tidak hanya maslaah kesehatan tapi sudah menjadi masalah ekonomi pariwisata," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk secepatnya mengentaskan diri dari situasi yang sekarang melanda seluruh dunia.

Baca: Empat Pegawai Dirjen Anggaran Kemenkeu Reaktif Covid-19, BIN Langsung Gelar Swab

Berita Rekomendasi

Pakar Hukum Indonesia, Muhammad Kapitra Ampera meminta jangan ada propaganda untuk menghasut rakyat agar mendiskreditkan serta menebar kebencian kepada pemerintah karena tidak ada untungnya.

"Kalau kita cinta pada negeri ini ayo kita fokus bagaimana membantu sesama manusia mengatasi covid ini, ini musuh bersama, jangan bikin," katanya.

Pakar Politik Universitas Indonesia, Kusnanto Anggoro menyatakan, musuh bersama bangsa Indonesia yang masih terus ada seperti nepotisme, korupsi, kekerasan dan lainnya.

Untuk menyelesaikan masalah negara yang sudah mendarah daging memang tidak mudah. Di luar itu untuk persoalan lain yang juga sangat serius adalah pandemi covid-19.

"Sementara itu yang terkait dengan sistem tata negara dan pemerintahan serta ekonomi dinilai sudah baik," kata Kusnanto.

Untuk menyelesaikan beberapa permasalahan negara khususnya terkait dengan pandemi covid-19 diperlukan kerjasama dari seluruh pihak.

Bahkan diperlukan kerjasama dengan lintas negara untuk segera menuntaskan pandemi global tersebut.

Kusnanto melihat saat ini pemerintah mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari rakyat untuk menghadapi pandemi tersebut.

Hal ini menjadi modal utama bagi pemerintah untuk bisa melawan musuh bersama.

"Kita ini tidak lebih buruk dari negara - negara lain seperti Singapura yang pertumbuhan ekonominya jatuh sangat dalam, kita meski kontraksi tapi relatif terukur," katanya.

Tapi diakui Indonesia memang tidak sebagus negara Swedia, Islandia dan lainnya. Kinerja kita dalam lima tahun kemarin bagus dalam beberapa hal, tapi memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki lagi," tukas Anggoro.

Pengamat Politik Unas, Roby Nurhadi seluruh pihak yang berseberangan dengan pemerintah harus bijak dalam menyikapi persoalan negara khususnya dalam sistem pemerintahan.

Pasalnya saat ini pemerintah sedang fokus untuk mengatasi dan meminimalisir dampak buruk dari pandemi covid-19.

Baca: 7 Hakim dan 19 Pegawai Kena Covid-19, Pengadilan Agama Surabaya Perpanjang Lockdown

Direktur Eksekutif Sulut Political Institute, Risat Sanger, menyatakan bahwa pemerintah perlu mendapat dukungan yang kuat dari semua elemen masyarakat dalam mengatasi covid-19.

Namun sayangnya terdapat beberapa kelompok tertentu yang justru membuat upaya pemerintah seolah-olah dijegal.

Padahal semua pemerintahan di berbagai negara sedang bekerja keras menekan dampak buruk pandemi covid-19 tersebut.

"Kalau benar benar ingin ikut andil menyelamatkan Indonesia lakukan saja tapi nalar kritis kami mencurigai bahwa kritik mereka adalah untuk membuat kegaduhan. Oleh sebab itu nanti biar masyarakat yang melihat kelompok mana yang benar-benar bekerja dan kelompok mana yang hanya tong kosong bunyi nyaring," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas