Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, kehadiran Bandara Yogyakarta, Kulonprogo, yang menggantikan Bandara Adi Sucipto bisa dimanfaatkan sebagai estalase keindahan destinasi wisata candi Borobudur.

Menurut Faik, Bandara Yogyakarta atau YIA memiliki runway sepanjang 3250 meter yang bisa didarati pesawat terbesar seperti Airbus 380 atau Boeing 747 dan 777.

"Hal ini angat berpotensi untuk menghadirkan banyak wisatawan dari mancanegara ataupun domestik," ucap Faik dalam keterangan resminya, Jumat (21/8/2020).

Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga telah menyiapkan galeri di kompleks Bandara YIA, yang dapat memamerkan hasil karya seniman asli Yogyakarta seperti lukisan, batik, patung, dan karya lainnya.

"Kami juga akan menyiapkan tempat khusus di bandara, bagi pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan," kata Faik.

Baca: Penerbangan dan Bandara Internasional Akan Ditata Ulang

Tempat khusus ini, lanjut Faik, akan menjadi wadah yang besar bagi pengusaha UMKM menawarkan produknya di banding bandara lainnya.

"Selain itu tempat ini juga akan melengkapi Bandara YIA, yang memiliki fasilitas terminal penumpang tiga lantai seluas 219 ribu meter persegi, dan berkapasitas 20 juta penumpang per tahun tersebut" kata Faik.

Baca: Pesawat Jet Kembali Beroperasi di Bandara Husein Sastranegara

“Pandemi Covid memang sangat berdampak kepada Angkasa Pura I, untuk itu kami ingin segera bangkit dengan membantu mempromosikan destinasi wisata di Yoyakarta melalui pemanfaatan fasilitas yang ada di Bandara YIA ini," lanjutnya.

Daya tarik Yogyakarta, ungkap Faik, semoga bisa menghadirkan wisatawan dari domestik dan mancanegara serta memberikan informasi untuk para turis terkait keindahan Yogyakarta.