Laporan Wartawan Tribunnews, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Delta Airlines bekerja sama dengan Center of Disease Control and Prevention (CDC) menawarkan program pelacakan kontak bagi wisatawan yang tiba di Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari Fox News pada Senin (7/12/2020), tujuan pelacakan kontak bagi wisatawan yang tiba di AS ini agar dapat lebih cepat dalam mengidentifikasi penumpang yang terpapar Covid-19.

Dalam program pelacakan kontak ini, Delta Airlines akan meminta lima informasi penumpang secara sukarela. Informasi tersebut meliputi nama, email, alamat dan dua nomor telepon yang dapat dihubungi.

Setelah informasi itu didapatkan, maka akan dikirim langsung ke CDC melalui US Customs and Border Protection.

Baca juga: Diserang Kawanan Lebah, 2 Pesawat Ini Terpaksa Tunda Penerbangan

Menurut pihak Delta Airlines, dengan adanya pelacakan kontak ini akan memberi akses data CDC lebih cepat untuk mengetahui penumpang pesawat yang terpapar Covid-19.

Baca juga: Dua Penerbangan di India Ditunda Gara-Gara Ada Sarang Lebah Badan Pesawat

Kemudian apabila ada penumpang yang duduk dua kursi dari orang yang terpapar Covid-19, akan dikonfirmasi dan kemduian diidentifikasi untuk tindakan lebih lanjut dalam pencegahan penyebaran virus.

Chief Customer Experience Officer Delta Airlines Bill Lentsch menyebutkan, pelacakan kontak menambah lapisan penting dalam upaya memastikan keselamatan selama penerbangan.

"Program sukarela ini merupakan cara lain dalam memberikan jaminan tambahan kepada pelanggan dan karyawan, kata Bill.

Dengan memberikan informasi pelacakan kontak secara sukarela langsung ke CDC, program ini diharapkan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memberi tahu individu yang terpapar.

"Tidak hanya itu, program pelacakan kontak milik Delta Airlines dan CDC juga diharapkan mampu mengurangi penyebaran Covid-19 lebih lanjut," ucap Bill.