7 Desa Wisata Memesona di Indonesia, Wajib Masuk Bucket List Liburanmu!
Desa wisata adalah bagian dari pengembangan pariwisata berkelanjutan oleh Pemerintah yang diharapkan dapat mempercepat kebangkitan pariwisata
TRIBUNNEWS.COM - Kabar baik! Di tengah pandemi, industri pariwisata mulai menemui titik terang untuk pulih. Berdasarkan laporan dari Expedia Group Traveler Value Index Research, 72 persen responden berencana untuk melakukan perjalanan dalam 12 bulan ke depan.
Kabar baik tersebut, menjadi angin segar bertepatan dengan peringatan Hari Pariwisata Internasional yang jatuh pada 27 September mendatang. Dengan adanya hal ini, diharapkan perlahan sektor pariwisata bisa bangkit di tengah pandemi. Namun, tak ada salahnya jika saat ini masyarakat membuat bucket list untuk mengeksplor pesona destinasi wisata #DiIndonesiaAja yang bisa dijadikan referensi wisata di waktu mendatang jika situasi telah membaik. Bagaimana kalau berlibur ke desa wisata?
Desa wisata adalah bagian dari pengembangan pariwisata berkelanjutan oleh Pemerintah yang diharapkan dapat mempercepat kebangkitan pariwisata dan memicu pertumbuhan ekonomi. Jika kamu butuh referensi terkait desa wisata atau inspirasi destinasi wisata lainnya, hingga produk kreatif lokal yang ada #DiIndonesiaAja, yuk follow akun Instagram @pesonaid_travel, ya!
Mengutip postingan di akun Instagram Kemenparekraf.ri, telah memberikan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan kepada 16 desa sebagai bentuk terlaksananya wisata yang berkualitas di tengah kondisi Covid-19 dengan menerapkan 4K, yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.
Berikut 7 dari 16 Desa Wisata Berkelanjutan #DiIndonesiaAja yang wajib masuk bucket list liburanmu selanjutnya!
1) Desa Wisata Batulayang, Kabupaten Bogor
Menjadi satu-satunya desa di Jawa Barat yang dipilih Kemenparekraf sebagai Desa Wisata Berkelanjutan, Desa Wisata Batulayang yang berlokasi di Kabupaten Bogor menawarkan berbagai pengalaman berwisata dengan pemandangan dan udara yang sejuk.
Karena lokasinya yang dekat dengan Jakarta yaitu berada di Kawasan Wisata Puncak, Desa Wisata Batulayang menjadi pilihan short escape yang menarik untuk melepas kepenatan dari berbagai aktivitas harian di ibu kota.
Terlebih dengan berbagai fasilitas yang tersedia kamu bisa merasakan pengalaman berwisata menyenangkan dan lebih dekat dengan alam seperti offroad, arung jeram, camping ground, outbound, hingga edukasi budaya, seperti membatik dengan pewarna alami, seni budaya Jaipong dan angklung, edukasi sampah, serta fasilitas homestay untuk penginapan.
Seraya menikmati udara segar di Kawasan Wisata Puncak, kamu juga bisa membeli ubi bakar Cilembu, kuliner lokal khas Puncak, Bogor yang menyajikan cita rasa ubi bakar manis seperti madu.
2) Desa Wisata Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo
Bergeser ke Daerah Istimewa Yogyakarta, ada Desa Wisata Jatimulyo yang berada di Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Desa wisata ini menawarkan pengalaman wisata alam dan wisata budaya.
Mengutip dari Dinas Pariwisata Kulonprogo, Desa Wisata Jatimulyo memiliki beberapa objek wisata, tetapi yang paling menarik adalah menjelajahi gua-gua memikat yang ada di sana, di antaranya Gua Kiskendo, Gua Sumitra, Curug Setawing, Grojogan Sewu, Watu Blencong, Gunung Lanang, Ekowisata Taman Sungai Mudal, Kembangsoka, Kedung Pedut, dan Watu Bolong.
Khusus di Gua Kiskendo, wisatawan dapat turut menyaksikan sendratari Sugriwa Subali, warisan budaya khas gua ini.
Terdapat juga taman wisata di area Gua Kiskendo yang menyediakan camping ground yang luas, dengan pemandangan alam bukit pinus. Di sebelah gua ini, terdapat Gunung Lanang di mana wisatawan dapat melihat laut selatan dari atasnya.
Selain itu, satu hal yang tak boleh dilewatkan jika mampir ke Desa Wisata Jatimulyo adalah menyantap dawet sambel. Dawet sambel adalah cendol tanpa santan. Pemanisnya menggunakan nira kelapa, dengan topping unik berupa bawang goreng, tauge, tahu goreng, dan sambal.
Sambalnya terbuat dari kelapa yang diiris-iris, digoreng, lalu ditumbuk dan diberi cabai. Dawet yang unik ini hanya bisa kamu temukan saat #BeliKreatifLokal di Desa Wisata Jatimulyo.
3) Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang
Lanjut ke wilayah Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Malang, terdapat Desa Wisata Pujon Kidul. Desa Wisata Pujon Kidul siap menawarkan beragam aktivitas seru bahkan spot foto kece yang bikin postingan media sosial makin instagramable.
Di Desa Wisata Pujon Kidul ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan, mulai dari melihat sunrise di Bukit Nirwana, bermain gamelan dan belajar membatik tulis di Kampung Budaya, foto-foto di Fantasy Land 4D, bermain paintball dan pacu adrenalin naik motor trail di The Roudh 78, hingga bersantai sambil menikmati prasmanan makanan khas Jawa Timur di Cafe Sawah.
Jika berkunjung ke Desa Wisata Pujon Kidul, kamu juga bisa #BeliKreatifLokal oleh-oleh sebagai bentuk dukungan untuk memajukan geliat UMKM sekitar. Ada banyak batik tulis karya warga lokal di Desa Wisata Pujon Kidul dengan beragam motif, akan tetapi yang terkenal adalah motif capung dan bambu.
Batik tulis asli Desa Wisata Pujon Kidul ini dibanderol dengan harga sekitar Rp350.000 hingga Rp800.000-an. Selain itu, kamu juga bisa membeli aneka batik tulis khas Malang lainnya secara online di marketplace.
4) Desa Wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng
Ingin liburan dengan nuansa wisata bahari yang seru? Desa Wisata Pemuteran adalah destinasi yang tepat! Desa wisata yang terletak di Provinsi Bali ini, memiliki sekitar 80% keanekaragaman hayati laut dengan 30 spot untuk snorkeling dan diving.
Underwater Temple Garden adalah spot terkenal yang sangat menarik untuk dijelajahi dengan snorkeling atau diving. Terlebih, kamu akan disajikan pemandangan bawah air yang memukau karena terdapat banyak arca kokoh di dasar laut.
Untuk wisata bahari lainnya, kamu juga bisa berkunjung ke lokasi penangkaran penyu yang terletak di Reef Seen Diver’s Resort atau kalau hanya sekadar main air kamu bisa berada di sekitar Pantai Pemuteran saja.
Tidak hanya pesona baharinya, Desa Wisata Pemuteran juga menawarkan keindahan pemandangan hijau Bukit Kursi Pemuteran yang asri dan beragam kuliner khasnya. Coba deh, cicipi nasi campur, ayam betutu, dan sate lilit khas Bali yang otentik dan dimasak langsung oleh masyarakat setempat.
Dengan membeli kuliner lokal tersebut, kamu juga bisa turut serta memajukan sektor ekonomi kreatif di Desa Wisata Pemuteran, lho! Jika sudah tak sabar menikmati kuliner khas Bali, tak perlu khawatir, kamu bisa pesan secara online melalui aplikasi pesan antar yang ada di gadget kamu.
5) Desa Wisata Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah
Berlokasi di Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, desa wisata ini memiliki pesona tersendiri dengan keaslian alam yang masih terjaga. Desa ini juga merupakan tempat tinggal warga Suku Sasak asli Lombok.
Melansir Kompas, desa wisata dengan konsep ekowisata ini akan memberikanmu pemandangan hamparan sawah dengan suasana pedesaan yang asri dan aneka pepohonan rimbun nan indah, cocok banget buat melepas penat.
Ada bermacam spot menarik yang bisa ditemukan, seperti Lembah Gardena, taman rekreasi yang dulunya merupakan area bekas galian pasir dengan kolam berbentuk hati yang keren banget untuk dijadikan spot foto.
Jika ingin berwisata kuliner, kunjungi Pasar Pancingan yang menjajakan beragam kuliner khas Lombok. Banyak kuliner sehat dengan bahan yang berasal dari alam sekitar, seperti bakso rumput laut, kelepon, aneka olahan ubi, urap-urap, serabi, lupis rumput laut, dan masih banyak lagi.
Selain wisata kuliner, kamu juga bisa #BeliKreatifLokal dari pengrajin sekitar dengan membawa pulang kerajinan tangan khas Lombok, seperti kain songket, anyaman bambu dan rotan, ikat kepala, hingga sarung khas Lombok dengan harga yang terjangkau. Jika belum bisa bekunjung ke Lombok, beberapa produk lokal ini juga dijual secara online, lho! Kamu hanya perlu pesan melalui media sosial pengusaha lokal atau cek di e-commerce favorit kamu.
6) Desa Wisata Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur
Melansir situs Pemprov Nusa Tenggara Barat, Desa Wisata Kembang Kuning di Kabupaten Lombok Timur tak hanya menyajikan pemandangan sawah yang memesona di bawah perbukitan Gunung Rinjani.
Menariknya, kamu juga bisa lebih akrab menjajal aktivitas masyarakat sekitar dengan paket wisata Tiga Hari Menjadi Orang Sasak.
Paket wisata ini memberikanmu kesempatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang dilakukan warga Sasak, seperti mengikuti pembuatan minyak kelapa atau oil process, atau yang paling populer hingga ke mancanegara adalah Siong Kete Coffee, di mana para wisatawan dapat mencoba langsung menggoreng biji kopi secara tradisional. Kamu juga bisa sekalian #BeliKreatifLokal biji-biji kopi pilihan khas Kembang Kuning yang bisa digunakan untuk proses Siong Kete.
Selain itu, Desa Wisata Kembang Kuning juga akan memanjakanmu dengan pemandangan air terjun yang menawan, seperti Air Terjun Ulem-ulem, Air Terjun Kokok Duren, Air Terjun Seme Deye, Air Terjun Jeruk Manis, hingga Air terjun Burung Walet.
7) Desa Wisata Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat
Berfokus pada wisata budaya, Desa Wisata Liang Ndara di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki aktivitas yang menarik, seperti melihat pemandangan di bentang alam Gunung Mbeliling, trekking di Hutan Mbeliling, hingga mengunjungi tiga air terjun menyegarkan yaitu Liang Kantor, Wae Satar, dan Wae Rewus.
Wisatawan juga bisa membawa pulang oleh-oleh yang dibuat oleh masyarakat Desa Liang Ndara, yakni tenun dan anyaman tradisional. Kamu bahkan bisa menonton langsung proses pembuatannya di beberapa sanggar seni. Di sanggar seni inilah wisatawan juga dapat melihat pertunjukan tarian tradisional, seperti Tari Kerangkuk Alu, Tari Caci, dan lain-lain.
Uniknya, kerajinan tangan dan tenun di Liang Ndara hanya dikerjakan oleh para perempuan. Sebagai bentuk dukungan membantu menghidupkan semangat para pengrajin di sana, kamu bisa turut #BeliKreatifLokal dengan memborong beragam kerajinan tangan otentik, seperti kain tenun yang kaya warna hingga topi tradisional yang dibuat dari daun pandan.
Desa wisata menjadi destinasi yang menyuguhkan pengalaman komplet dengan perpaduan komponen budaya, alam, dan keunikan dari setiap desa wisata, sehingga jadi alternatif wisata yang patut diperhitungkan.
Melansir Indonesia Travel, Indonesia memiliki kurang lebih 75.000 desa. Sebanyak 1.200 di antaranya berpotensi jadi desa wisata berkelanjutan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno pun terus mendorong pengembangan desa wisata untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi, yakni dengan mewujudkan desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah serta kesejahteraan rakyat.
“Komoditas yang harus kita jaga agar desa wisata ini menjadi tulang punggung perekonomian dan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak adalah ‘Hope’ atau harapan. Dan desa wisata ini mencerminkan suatu harapan di tengah-tengah keterpurukan di kala pandemi,” ujar Sandiaga dikutip dari siaran pers Menparekraf: Desa Wisata Cerminan Harapan akan Kebangkitan Parekraf Pascapandemi, Rabu (28/7/2021).
Kemenparekraf juga menghadirkan #InDOnesiaCARE yang merupakan sebuah inisiatif dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dengan menjadikan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama di masa adaptasi kenormalan baru saat ini.
Salah satu bentuk dari #InDOnesiaCARE adalah memberikan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) dan memberi sertifikasi desa wisata berkelanjutan kepada banyak desa wisata #DiIndonesiaAja, sehingga menjamin kesehatan dan keamanan para wisatawan selama menjelajahi destinasi seru di desa wisata.
Selain itu, kamu juga bisa #BeliKreatifLokal kerajinan tangan maupun kuliner lokal khas dari masing-masing daerah desa wisata tersebut. Beberapa produk lokal seperti kain tenun khas Flores, batik tulis khas Malang, ubi Cilembu, ayam betutu, hingga biji kopi Lombok bahkan bisa kamu dapatkan secara online di sejumlah e-commerce tanah air, lho!
Dengan #BeliKreatifLokal, kamu juga turut mendukung keberlangsungan hidup para pelaku UMKM dan pengrajin lokal sebagai penggerak roda perekonomian nasional.
Selain itu, sembari merencanakan liburan selanjutnya ke desa wisata yang menyimpan beragam pesona, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 6M. Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menghindari makan bersama, dan mengurangi mobilitas saat beraktivitas di luar rumah, serta segera lakukan vaksinasi lengkap, ya! Terlebih, tingkat vaksinasi berkorelasi besar terhadap pembukaan kembali destinasi wisata dan geliat ekonomi kreatif #DiIndonesiaAja.
Penulis: Nurfina Fitri Melina/Editor: Bardjan